logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
SehatQ for Corporate
TokoObatArtikelTindakan MedisDokterRumah SakitPenyakitChat DokterPromo
Bayi & Menyusui

7 Jenis Kontrasepsi untuk Ibu Menyusui yang Aman Digunakan

open-summary

Sedang menyusui dan tidak berencana untuk hamil lagi dalam waktu dekat? Moms dapat mencoba beragam jenis kontrasepsi untuk ibu menyusui yang aman digunakan, di antaranya intrauterine device/IUD (KB spiral), pil KB, kontrasepsi luar, hingga KB implan.


close-summary

19 Mei 2023

| Fadli Adzani

Ditinjau oleh dr. Reni Utari

Terdapat macam-macam kontrasepsi untuk ibu menyusui yang aman digunakan.

Terdapat macam-macam kontrasepsi untuk ibu menyusui yang aman digunakan.

Table of Content

  • Daftar alat kontrasepsi untuk ibu menyusui yang aman digunakan

Memilih alat kontrasepsi selama menyusui perlu dilakukan dengan hati-hati. Alasannya, beberapa jenis alat dan obat kontrasepsi mengandung hormon estrogen yang dikaitkan dengan penurunan produksi air susu ibu (ASI). Kendati demikian, Moms tidak perlu khawatir karena ada beberapa jenis kontrasepsi untuk ibu menyusui yang aman digunakan. 

Advertisement

Daftar alat kontrasepsi untuk ibu menyusui yang aman digunakan

Mulai dari intrauterine device atau IUD (KB spiral) hingga KB implan, berikut adalah jenis alat kontrasepsi yang aman untuk ibu menyusui. 

1. Intrauterine device (IUD) 

iud kb spiral
IUD atau KB spiral.

Intrauterine device atau IUD adalah salah satu alat kontrasepsi yang aman untuk ibu menyusui. Efektivitasnya dalam mencegah kehamilan juga tinggi, yaitu 99 persen. 

Terdapat dua jenis IUD yang tersedia, di antaranya hormonal dan non-hormonal. Keduanya hanya bisa dipasangkan atas izin dari dokter. 

IUD hormonal mengandung progestin (bentuk sintetis hormon progesteron), yang dapat mengentalkan lendir serviks untuk mencegah sperma mencapai rahim. 

Sementara itu, IUD non-hormonal adalah perangkat plastik kecil yang digulung dengan kawat tembaga. 

Jenis IUD ini melepaskan sedikit tembaga secara terus-menerus ketika dimasukkan ke dalam rahim untuk mencegah kehamilan. 

IUD bisa dipasang sesaat setelah persalinan. Namun, ada baiknya Moms berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter. 

Kebanyakan dokter merekomendasikan untuk menunggu sampai kondisi tubuh ibu membaik dan perdarahan setelah persalinan berhenti dalam waktu 2-6 minggu. 

Jika dipasang terlalu cepat, IUD dapat terlepas dan risiko infeksi menjadi lebih tinggi. 

Berikut adalah efek samping dari penggunaan IUD. 

  • Kram setelah pemasangan IUD
  • Perdarahan menstruasi yang berat atau tidak teratur
  • Munculnya flek (spotting) di antara periode menstruasi.

Efek samping di atas umumnya mereda dalam waktu 6 bulan pertama setelah pemasangan IUD. 

2. Pil KB

Pil KB untuk ibu menyusui yang aman adalah mini pil, yaitu pil KB yang hanya mengandung progestin. 

Jenis pil KB ini umumnya hanya tersedia melalui resep dokter. Akan tetapi, ada pula yang dijual bebas di apotek. 

Hindari pil KB yang mengandung hormon estrogen dan progestin karena disinyalir bisa menurunkan suplai ASI dan mengurangi durasi menyusui. Efek ini diduga muncul akibat kandungan hormon estrogen. 

Cara meminum pil KB untuk ibu menyusui agar hasilnya efektif adalah dikonsumsi setiap hari dan di jam yang sama agar kadar hormon dalam tubuh tetap stabil. 

Efek samping dari mini pil meliputi sakit kepala, menstruasi tidak teratur, menurunnya gairah seksual (libido), hingga kemunculan kista ovarium.

3. Kontrasepsi luar

Kontrasepsi luar bekerja dengan cara menghalangi sperma memasuki rahim dan membuahi sel telur. Terdapat bermacam-macam pilihan kontrasepsi luar dan semuanya tersedia di apotek. 

Kabar baiknya, kontrasepsi luar tidak mengandung hormon apa pun sehingga tidak mengganggu suplai ASI. 

Berikut adalah beberapa jenis alat kontrasepsi luar yang bisa Moms coba.

  • Kondom
  • Diafragma
  • Penutup serviks (cervical caps)
  • Kontrasepsi spons. 

Metode kontrasepsi ini bekerja lebih efektif apabila digunakan bersama spermisida, yaitu senyawa yang bisa membunuh sperma. 

Selain itu, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter terkait cara menggunakan kontrasepsi luar dengan benar. 

4. KB implan

KB implan adalah alat kontrasepsi berbentuk batang plastik yang fleksibel dan berukuran kecil. Alat ini dipasang di bawah kulit lengan bagian atas oleh dokter atau perawat. 

KB implan melepaskan hormon progesteron ke dalam aliran darah untuk mencegah kehamilan. 

Di samping itu,  jenis KB ini bisa mengentalkan lendir serviks dan menyulitkan sperma agar tidak bergerak melalui serviks. 

KB implan pun dapat menipiskan lapisan rahim sehingga sel telur yang telah dibuahi lebih kecil peluangnya untuk menempel didinding rahim.

Jenis kontrasepsi untuk ibu menyusui ini umumnya bisa bertahan selama 3 tahun. 

5. KB suntik

Jenis kontrasepsi yang aman untuk ibu menyusui selanjutnya adalah suntik KB

Jenis KB ini bekerja dengan melepaskan hormon progestogen (bentuk sintetis hormon progesteron) ke dalam aliran darah untuk mencegah pelepasan sel telur setiap bulannya (ovulasi). 

KB suntik juga dapat mengentalkan lendir serviks sehingga menyulitkan sperma bergerak melalui serviks. 

Tidak hanya itu, jenis KB ini mampu menipiskan lapisan rahim sehingga sel telur yang telah dibuahi tak tertanam dengan sendirinya. 

6. KB kalender

kontrasepsi untuk ibu menyusui
KB Kalender

KB kalender, yang biasa disebut metode ritme atau metode ritme kalender, adalah salah satu metode KB alami

Untuk mencobanya, Moms perlu melacak riwayat menstruasi untuk memprediksi kapan ovulasi akan terjadi. 

Metode ini membantu menentukan kapan kemungkinan besar kehamilan bisa terjadi. 

Jika sedang merencanakan kehamilan, metode ini bisa digunakan untuk menentukan hari-hari terbaik untuk berhubungan seksual.

Sebaliknya, jika Anda ingin mencegah kehamilan, metode ini bisa diterapkan untuk mengetahui kapan harus menghindari hubungan seksual. 

7. Sterilisasi

Dokter dapat merekomendasikan prosedur sterilisasi bagi ibu menyusui yang tak ingin memiliki anak lagi secara permanen. 

Prosedur ini bertujuan  untuk menutup atau menyegel saluran tuba falopi agar sel telur tidak mencapai sperma dan dibuahi. 

Tergantung dari metode apa yang dilakukan, pasien akan diberikan anestesi umum (bius total) yang membuat mereka tertidur selama operasi, atau anestesi lokal (bius lokal) yang membuat pasien tetap terbangun tetapi tidak merasakan sakit. 

Sebelum memilih alat kontrasepsi untuk ibu menyusui, Moms dianjurkan untuk berkonsultasi dengan dokter supaya tahu jenis kontrasepsi apa yang paling cocok. 

Tak punya waktu untuk datang ke dokter dan berkonsultasi? Jangan ragu untuk berkonsultasi langsung dengan dokter secara online di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ

Download aplikasinya di App Store dan Google Play sekarang! 

Advertisement

menyusuikontrasepsikeluarga berencanapenggunaan kbibu menyusui

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Metode Pembayaran

Bank BCABank MandiriBank BNIBank Permata
Credit Card VisaCredit Card Master CardCredit Card American ExpressCredit Card JCBGopay

Fitur

  • Toko
  • Produk Toko
  • Kategori Toko
  • Toko Merchant
  • Booking
  • Promo
  • Artikel
  • Chat Dokter
  • Penyakit
  • Forum
  • Review
  • Tes Kesehatan

Perusahaan

Follow us on

  • FacebookFacebook
  • TwitterTwitter
  • InstagramInstagram
  • YoutubeYoutube
  • LinkedinLinkedin

Download SehatQ App

Temukan di APP StoreTemukan di Play Store

Butuh Bantuan?

Jam operasional: 24 Jam

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved