Bayi menangis sebenarnya merupakan bentuk komunikasi. Penyebab bayi terus menangis bisa dikarenakan ia merasa tidak nyaman, lapar, hingga membutuhkan perhatian dari orangtua.
2023-03-23 17:24:28
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Kemungkinan penyebab bayi menangis terus terjadi karena lapar dan merasa tidak nyaman
Table of Content
Ada berbagai penyebab serta alasan saat bayi menangis terus. Ini adalah tanda ketika bayi sedang memberitahukan sesuatu kepada orang di sekitarnya.
Advertisement
Sebagai contoh, bayi baru lahir menangis adalah tanda ia lapar, lelah, bosan, atau bahkan sedang merasa tidak nyaman. Memahami penyebab tangisan adalah kunci agar orang tua tahu apa yang diinginkannya.
Sebenarnya, menurut penelitian yang diterbitkan European Child & Adolescent Psychiatry, rata-rata, bayi rewel dan menangis selama 1-2 jam dalam 24 jam seminggu.
Namun, penelitian ini menyatakan, jika bayi sering menangis hingga 3 jam atau lebih dalam sehari, tangisan tersebut dikategorikan sebagai tangisan hebat.
Cari tahu lebih lengkap mengenai penyebab serta cara menenangkan bayi sering menangis.
Mengutip Pregnancy, Birth, and Baby, satu-satunya cara bayi berkomunikasi adalah melalui tangisan.
Untuk itu, orangtua akan sering mendengar rengekan, tangisan, dan jeritan kuat. Ini juga menjadi cara agar mendapatkan perhatian Anda. Termasuk bayi rewel di malam hari.
Namun, tidak semua tangisan terdengar sama. Maka, orangtua juga perlu mempelajari berbagai jenis tangisan serta penyebab bayi sering menangis.
Untuk memahami alasan bayi menangis terus-menerus, berikut beberapa penyebab bayi rewel hingga menangis:
Penyebab bayi rewel dan menangis yang paling umum adalah karena lapar. Apabila bayi terus menangis setelah 3-4 jam setelah menyusu, makan, dan popoknya bersih, alasan tangisan kemungkinan besar adalah karena rasa lapar.
Hal ini biasanya terjadi pada bayi baru lahir. Semakin muda usia bayi, maka ia akan semakin sering lapar.
Lambung bayi masih berukuran sangat kecil, sehingga tidak membutuhkan waktu lama baginya untuk merasa lapar.
Seiring berjalannya waktu, orang tua akan dapat membedakan penyebab bayi menangis terus dari suara tangisannya.
Saat bayi merasa kesakitan, suara tangisannya akan terdengar melengking dan bernada tinggi.
Sementara, saat bayi merasa tidak nyaman, seperti popoknya sudah terlalu penuh, kepanasan, atau kedinginan, ia akan menangis sambil melengkungkan punggungnya ke atas, seolah menjauhi sumber ketidaknyamanannya.
Selain itu, adanya gas, kolik, dan refluks akan menyebabkan rasa tidak nyaman bagi bayi. Kondisi ini juga menjadi alasan mengapa ia menangis terus.
Saat bayi merasa lelah, mereka akan lebih suka menangis dan rewel ketimbang tertidur. Tangisan akibat kelelahan, biasanya sangat keras dan terdengar begitu rewel.
Namun, ini akan menghilang seiring bayi tidur. Coba goyangkan badannya dan memberikan suara yang menenangkan saat Anda menempatkannya di atas kasur atau di dalam kotak tidur.
Salah satu yang membuat si Kecil menangis adalah karena ada sesuatu dalam popoknya yang perlu diganti. Selain lapar, hal ini bisa menjadi penyebab bayi menangis terus dan rewel.
Sebagai perawatan bayi baru lahir, Anda dapat mengecek popok bayi saat ia menangis. Sebagian bayi akan langsung menangis, sementara sebagian lainnya akan menunggu beberapa saat sebelum akhirnya menangis.
Dalam beberapa minggu pertama setelah kelahirannya, bayi menginginkan banyak perhatian dari orangtua.
Jadi, nikmati pelukan dengan kontak kulit dan cobalah untuk lebih banyak berinteraksi dengan bayi Anda. Kedua hal tersebut akan membantu menenangkannya.
Setiap bayi dilahirkan dengan keunikan tersendiri. Ada bayi yang memang menginginkan kontak lebih dengan orang tuanya. Tangisan mereka dapat menjadi alasan bahwa ia membutuhkan perhatian atau pelukan dari orang tuanya.
Saat bayi demam serta udara sekitar terlalu panas atau dingin, dapat menjadi penyebab bayi menangis terus. Untuk itu, periksalah suhu tubuh bayi Anda.
Bayi yang baru lahir juga akan lebih mudah menangis saat kedinginan. Sebab, mereka terbiasa dengan suhu hangat dalam rahim ibunya. Itulah sebabnya bayi bisa menangis saat Anda mengganti popoknya.
Perlu Anda ketahui pula bahwa bayi juga lebih senang saat memakai pakaian lebih dari satu lapis.
Bayi merasa tidak nyaman jika terlalu banyak dioper ke sana ke mari oleh orang-orang, sehingga bisa membuatnya rewel dan menangis.
Ia hanya butuh istirahat usai bermain. Untuk itu, coba biarkan bayi tenang dan beristirahat setelah bermain.
Jika bayi memiliki alergi terhadap salah satu makanan atau minuman, hal ini akan membuatnya tidak merasa nyaman. Sebab, ia akan mengalami gejala-gejala alergi makanan, seperti ruam hingga pilek.
Baca Juga
Tentu, ada perasaan tidak nyaman pada bayi jika si Kecil menangis terus-menerus. Untuk mengatasinya, American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan cara menenangkan bayi yang menangis terus-menerus, seperti:
Balut bayi Anda dengan bedong agar ia merasa nyaman dan aman. Namun, jangan lakukan ini pada saat cuaca panas. Hal ini justru membuatnya merasa semakin panas dan ada kemungkinan tangisannya terjadi lagi.
Saat memberikan perawatan bayi rewel, seperti menggendongnya, letakkan tubuhnya di sisi kiri. Hal ini berguna agar perut bayi menopang tubuhnya. Selain itu, hal ini juga membantu pencernaannya.
Ketika menggendongnya, jangan lupa usap punggungnya dengan lembut. Tujuannya, untuk menenangkannya dan mengantarkan bayi untuk tidur. Saat ia terlelap, jangan lupa letakkan ia di kasurnya dengan posisi terlentang.
Salah satu cara menenangkan dari penyebab bayi menangis adalah beri suara bisikan seperti "ssshhh" secara halus atau pun beri suara kipas angin. Suara ini merupakan white noise yang akan mengingatkannya saat berada di rahim. Oleh karena itu, mereka akan merasa nyaman.
Coba untuk menggendong bayi sambil berjalan ke sana ke mari atau goyangkan secara perlahan.
Gerakan menenangkan ini juga mengingatkan bayi saat berada di rahim, sehingga ia bisa lebih tenang dan nyaman.
Memang, salah satu penyebab bayi sering menangis adalah karena kelaparan. Namun, menyuapi atau memberikan ASI terus-menerus juga membuatnya tidak nyaman.
Setidaknya, beri jeda waktu selama 2 hingga 2,5 jam dari jadwal makan atau menyusui sebelumnya.
Berikan sesuatu yang bisa diisap untuk bayi, seperti botol bayi ataupun empeng untuk membuatnya tenang. Kemungkinan, bayi akan lebih tenang dan nyaman jika ia mengisap sesuatu, sehingga tangisnya akan berhenti.
Jika ia memiliki sensitif terhadap makanan tertentu ataupun memiliki alergi makanan, ganti menu makanan pendamping ASI (MPASI). Hal ini bertujuan untuk menghindari pemicu alergi yang sebabkan bayi sering menangis.
Beberapa kandungan makanan dan minuman bisa terserap ASI. Untuk itu, ibu menyusui sebaiknya kurangi produk susu, kafein, makanan pedas, atau makanan yang memicu gas, seperti bawang dan kubis.
Hal ini bertujuan agar kandungan tersebut tidak dikonsumsi bayi melalui ASI dan menyebabkan bayi rewel.
Baca Juga
Bayi menangis sebenarnya merupakan bentuk komunikasinya kepada orang-orang di sekitarnya. Hal ini bertujuan agar keinginannya bisa dipenuhi.
Akan tetapi, menangis juga bisa menjadi tanda adanya ketidaknyamanan pada tubuhnya. Untuk itu, orangtua perlu tahu penyebab atau alasan mengapa bayi sering menangis dari biasanya.
Nyatanya, hal terpenting untuk menenangkannya adalah dengan membuat bayi merasa nyaman.
Bahkan, suasana pun sebisa mungkin dibuat seperti saat ia berada di rahim. Sebab, bayi memang membutuhkan adaptasi saat berada di lingkungan barunya.
Untuk mengetahui lebih banyak mengenai penyebab bayi yang menangis terus menerus, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi Kesehatan keluarga SehatQ.
Download sekarang di App store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Ruam popok pada bayi bisa terjadi karena kondisi popok yang lembap dan hangat, sehingga menimbulkan infeksi. Obati ruam kulit ini dengan salep atau krim, serta pahami perawatannya yang efektif agar tidak iritasi.
Kebutuhan ASI bayi di setiap usianya berbeda-beda. Dalam hal ini, kebutuhan ASI sebaiknya dipenuhi sejak bayi baru lahir hingga Si Kecil menginjak usia dua tahun.
Yogurt untuk bayi aman diberikan jika anak sudah berusia 9 hingga 10 bulan. Sebelum memberikan produk olahan susu ini, pastikan yogurt tidak mengandung gula tambahan agar giginya tidak keropos dan mengurangi risiko obesitas.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved