Kewajiban anak di rumah adalah menghormati dan mematuhi orangtua, menjaga kebersihan rumah, bersikap sopan santun, menjaga citra keluarga, hingga berkata jujur. Penerapan kewajiban sebagai anak di rumah ini dinilai dapat membuat si kecil merasa spesial dan dibutuhkan.
2023-03-28 15:24:19
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Terdapat sejumlah kewajiban anak di rumah yang perlu ditanamkan pada si kecil sejak dini
Table of Content
Kewajiban anak di rumah adalah hal yang perlu ditanamkan sejak dini supaya si kecil terbiasa dalam melakukan tanggung jawabnya.
Advertisement
Tidak hanya itu, penerapan kewajiban sebagai anak di rumah dinilai dapat membuat mereka merasa spesial dan dibutuhkan, terutama jika orangtua memberikan dukungan dan pujian.
Oleh karena itu, simak penjelasan mengenai berbagai kewajiban anak terhadap orangtua di rumah berikut ini.
Menjalani kewajiban tidak hanya menumbuhkan sikap disiplin pada anak. Sarah Hornack, seorang psikolog dari Children’s National Health System, percaya bahwa hak dan kewajiban anak di rumah dapat membuat si kecil merasa diapresiasi.
Mulai dari menghormati dan mematuhi orangtua hingga berkata jujur, berikut adalah sederet kewajiban seorang anak di rumah.
Salah satu tanggung jawab di rumah bagi anak adalah menghormati dan mematuhi orangtua.
Dikutip dari Hattiesburg American, hal ini dipercaya dapat membuat hidup sebuah keluarga menjadi lebih baik.
Ketika anak telah memenuhi kewajiban dan tanggung jawabnya, kedua orangtua dapat merasa senang. Sementara itu, anak pun terhindar dari masalah.
Ini menjadi salah satu alasan mengapa kewajiban anak di lingkungan rumah penting untuk dijalankan.
Selanjutnya, tanggung jawab di rumah bagi anak adalah merapikan segala mainan atau benda lain yang mereka mainkan.
Meski begitu, orangtua juga perlu menyesuaikan tanggung jawab anak ini sesuai dengan usianya. Jangan meminta anak untuk melakukan sesuatu di luar kemampuannya.
Misalnya, jika ada banyak mainan yang berserakan di lantai, bantulah anak ketika sedang merapikannya.
Selain belajar merawat dirinya sendiri, salah satu bentuk tanggung jawab sebagai anak yang dapat diterapkan sejak dini adalah merawat hewan peliharaannya.
Merawat hewan peliharaan dapat dilakukan dengan banyak cara, misalnya menyisir bulunya, membersihkan kotorannya, atau memberikan makan.
Contoh tanggung jawab anak di rumah berikutnya adalah menjaga kebersihan rumah.
Bentuk tanggung jawab ini dapat dilakukan dengan banyak cara, misalnya membuang sampah ke tempatnya atau membersihkan kamar sendiri.
Menjaga adik-adik adalah salah satu bentuk tanggung jawab sebagai anak di rumah yang perlu dilakukan oleh kakak.
Sebagai sosok yang lebih dewasa, anak perlu tahu bahwa mereka memiliki kewajiban agar adiknya terhindar dari hal-hal buruk ketika bermain di rumah.
Ada sejumlah hal yang bisa dilakukan oleh kakak ketika menjaga adik-adiknya, contohnya membawakan mainan ketika adiknya rewel atau menyuapi makanan ringan.
Jika anak sudah cukup dewasa, pandulah mereka untuk menjaga adiknya agar tidak jatuh dari kasur atau kursi.
Mengadakan acara besar di rumah bukanlah urusan yang mudah. Orangtua perlu mempersiapkan banyak hal agar acara berjalan lancar.
Jika Anda merasa kewalahan, jangan sungkan-sungkan untuk meminta bantuan anak-anak di rumah.
Terdapat beberapa hal yang bisa anak lakukan untuk menyiapkan acara di rumah, misalnya menata dan merapikan makanan di meja makan atau ruang tamu.
Di samping itu, Anda juga bisa meminta anak untuk membersihkan mainan atau benda-benda yang berserakan di lantai agar rumah terlihat rapi.
Tidak hanya di rumah, berbagai kewajiban anak di masyarakat yang juga perlu dibiasakan sejak kecil. Salah satunya bersikap sopan santun terhadap siapa pun.
Ajari anak untuk berbicara dengan sopan, tidak berteriak, ataupun berlaku kasar kepada tamu yang datang ke rumah, atau orang-orang yang mereka temui di lingkungan sekitar.
Salah satu kewajiban seorang anak adalah menjaga citra keluarga di masyarakat.
Tegaskan kepada anak bahwa mereka perlu berperilaku sopan dan baik di hadapan masyarakat.
Secara tidak langsung, orang-orang di sekitarnya dapat berpikir bahwa Anda berhasil mendidik anak dengan baik.
Belajar menjadi salah satu kewajiban anak dalam keluarga yang penting untuk diajarkan sejak dini.
Tidak hanya di sekolah saja, anak juga perlu mempelajari berbagai hal yang bisa mereka dapatkan dari keluarga.
Salah satu bentuk tanggung jawab sebagai anak di rumah adalah berkata jujur. Kejujuran adalah hal penting yang harus ditanamkan sejak kecil.
Supaya anak bisa menerapkan tanggung jawabnya dalam berkata jujur, orangtua perlu menjadi panutan yang baik.
Anda harus selalu berkata jujur pada anak. Jangan sekali-kali berbohong kepada mereka.
Dengan begitu, anak diharapkan bisa berkata dan berperilaku jujur di mana pun mereka berada.
Menjaga kebersihan diri, seperti mencuci tangan, menyikat gigi, dan mandi secara teratur, adalah bentuk kewajiban yang sebaiknya dibiasakan sejak kecil pada anak.
Ini semata-mata dilakukan untuk menjaga kesehatannya dan terhindar dari berbagai penyakit.
Jangan biarkan anak terlalu asyik dengan kehidupannya sendiri. Ketika ada acara keluarga, minta mereka untuk datang dan bertemu dengan saudara-saudaranya.
Ini perlu dijadikan tanggung jawab agar anak tidak menganggap remeh pertemuan keluarga.
Untuk membuat acara keluarga menjadi menyenangkan, orangtua bisa merekomendasikan berbagai aktivitas, misalnya memainkan permainan papan (board games) bersama saudara, memasak makanan bersama, atau berbagi cerita.
Ada kalanya si kecil belum mengerti atau merasa kewalahan ketika harus menjalankan berbagai macam tugas anak di rumah. Hal ini tentunya wajar, mengingat usia mereka yang masih kecil.
Orangtua juga disarankan untuk tidak lepas tangan begitu saja. Cobalah pahami berbagai cara memperkenalkan kewajiban anak di rumah berikut ini.
Kewajiban anak memang perlu ditanamkan sejak dini. Namun, Anda harus memperkenalkannya secara perlahan dengan cara yang menyenangkan.
Jika Anda menginginkan kesempurnaan saat memperkenalkan kewajiban anak, ini hanya akan memunculkan rasa ketidaksabaran.
Akibatnya, proses pengenalan kewajiban anak-anak di rumah menjadi semakin sulit.
Sebagian orangtua mungkin merasa bahwa anak belum cukup umur untuk melaksanakan berbagai kewajiban di rumah. Namun, percayalah bahwa mereka tidak selemah yang Anda kira.
Terdapat beberapa contoh kewajiban anak di rumah yang mungkin orangtua pikir terlalu berat, tetapi sebenarnya dapat dilakukan anak, salah satunya membersihkan meja makan.
Ini memang kelihatan sepele, tapi dampaknya dalam menumbuhkan rasa tanggung jawab dapat signifikan.
Sebagai orangtua, jangan pelit dengan pujian. Berikan pujian kepada anak walaupun kewajibannya di rumah belum selesai.
Misalnya, Anda bisa memberikan pujian saat mereka sedang menyelesaikan kewajibannya di rumah.
Sambil memujinya, Anda bisa terus memotivasinya. Sebab, Anda disarankan untuk terus membangun momentum positif, yang bisa memunculkan rasa semangat pada si kecil.
Dengan demikian, mereka dapat menjadikan kewajibannya sebagai kebiasaan.
Jangan terlalu lembek dalam memperkenalkan kewajiban anak di rumah. Namun, jangan pula terlalu keras.
Seimbangkan sifat lembek dan tegas supaya si kecil bisa lebih bersemangat dalam melakukan tugasnya di rumah.
Orangtua disarankan untuk terus konsisten dalam mengingatkan anak terhadap kewajibannya di rumah. Jika tidak, mereka dapat mulai melupakan, dan bahkan meninggalkannya.
Baca Juga
Pertama-tama, tunjukkan cara memenuhi tanggung jawab dan kewajiban di rumah dengan baik.
Setelah itu, bantu anak melakukannya dan biarkan mereka melakukan kewajibannya sendiri sambil Anda pantau.
Terakhir, jika anak telah mahir melakukan satu kewajibannya, maka artinya mereka siap melakukannya sendirian.
Jangan terlena dengan waktu; carilah tugas lain yang bisa dilakukan anak dan tunjukkan lagi cara melakukannya.
Hal ini dilakukan agar mereka tidak merasa bosan dan monoton saat melakukan kewajibannya di rumah.
Orangtua sebaiknya memberikan perintah yang lebih spesifik saat meminta anak melakukan sesuatu.
Contohnya, ketika Anda menyuruh si kecil membersihkan kamar, berikan perintah yang lebih spesifik, seperti memasukan baju ke lemari, merapikan seprai kasur, atau mengangkat benda-benda yang berserakan di lantai.
Anak bukanlah robot yang bisa selalu menyelesaikan tugasnya dengan tenggat waktu (deadline). Sebagai orangtua, Anda disarankan untuk tidak terlalu terpaku dengan deadline.
Ada konsep yang dianggap lebih sesuai dalam memperkenalkan kewajiban anak di rumah, yakni konsep “kapan dan kemudian”.
Konsep ini menyerupai “sebab dan akibat”, yang berarti anak berhak mendapat hadiah setelah memenuhi tanggung jawabnya.
Misalnya, setelah membersihkan kamarnya (kapan), anak boleh menonton televisi atau bermain handphone (kemudian).
Hasilnya, mereka bisa termotivasi untuk melakukan kewajibannya di rumah.
Jika Anda memiliki pertanyaan seputar kewajiban anak di rumah atau kesehatan si kecil, jangan ragu untuk bertanya dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ secara gratis. Unduh di App Store atau Google Play sekarang juga.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Penyebab bau mulut pada anak di antaranya masalah oral, masalah pada hidung, masalah pencernaan, hingga kebiasaan bernapas lewat mulut.
Anak sering menangis mungkin dapat membuat bingung hingga frustasi orang tua. Apalagi jika ia belum mampu berbicara dan memberitahu alasannya. Kira-kira, apa sebabnya?
Salah satu cara mudah membangunkan anak di pagi hari adalah dengan memerhatikan siklus tidur anak. Mereka perlu waktu setidaknya sembilan jam untuk istirahat optimal. Jika tidur terlalu larut di malam sebelumnya, tak heran jika bangun di pagi hari jadi kesulitan tersendiri.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved