Anak sering menangis mungkin dapat membuat bingung hingga frustasi orang tua. Apalagi jika ia belum mampu berbicara dan memberitahu alasannya. Kira-kira, apa sebabnya?
2023-03-17 18:44:42
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Anak sering menangis bisa disebabkan oleh berbagai macam hal
Table of Content
Anak sering menangis tentu membuat Anda sebagai orang tua merasa stres dan pusing menghadapinya. Apalagi ketika anak belum bisa berbicara, Anda semakin tidak tahu apa yang menyebabkannya menangis. Jadi sebenarnya apa yang membuat anak menangis terus-menerus, bahkan untuk yang kelihatannya tanpa sebab sekalipun?
Advertisement
Jika Anda sering dibuat bingung oleh Si Kecil dan bingung mencari penyebab anak sering menangis, tenang Anda tidak sendirian. Ada banyak orang tua di luar sana yang mengalami hal sama.
Untungnya, berdasarkan hasil studi hingga pengalaman banyak orang dan dokter, Anda dapat mengetahui beberapa penyebab anak sering menangis. Apa saja?
Salah satu penyebab anak sering menangis bisa jadi karena ia merasa lapar. Anak yang sudah bisa berbicara, dapat dengan mudah menyampaikan bahwa dirinya ingin makan.
Namun, bagi anak yang belum dapat berbicara, menangis adalah salah satu cara untuk memberitahukan rasa laparnya. Inilah penyebab anak sering menangis yang paling umum.
Si Kecil akan lebih mungkin untuk menangis karena lapar bila sudah berlalu tiga sampai empat jam dari waktu terakhir ia makan atau sesaat setelah dirinya terbangun dari tidur.
Anda dapat mencoba memberikan anak camilan atau menyusuinya untuk menghentikan tangisan bayi karena lapar.
Jangan salah, penyebab anak sering menangis juga menjadi salah satu cara dirinya untuk berusaha mendapatkan perhatian orang tua.
Namun, daripada memarahi anak dan membentaknya untuk berhenti menangis, Anda sebaiknya tidak mempedulikan tangisan tersebut.
Cobalah untuk tidak melakukan kontak mata ataupun bercakap dengan anak saat Si Kecil menggunakan tangisan sebagai cara untuk mencari atensi Anda.
Hal tersebut dilakukan untuk membuatnya menyadari bahwa tangisan bukanlah cara yang efektif untuk menarik perhatian Anda.
Anda dapat mengurangi dan menghentikan perilaku ini dengan menunjukkan bahwa Anda dapat memberikan si Kecil atensi dan kasih sayang yang memadai tanpa membuat anak harus menangis.
Anda bisa melakukannya dengan memberikan pujian dan meluangkan waktu dengannya.
Jangan lupa untuk selalu menanyakan ke anak dengan lembut apa yang ia inginkan, tatap matanya dan jelaskan bahwa menangis bukanlah cara yang tepat.
Tidak hanya orang dewasa, anak pun bisa mengalami stres. Ketika berusia 2 tahun, anak mulai merasakan berbagai emosi.
Orangtua bisa saja terlalu memadatkan jadwal anak dan malah membuat anak merasa tertekan. Anda dapat membagi jadwal anak agar anak bisa memiliki waktu untuk beristirahat dan bermain.
Selain karena jadwal yang padat, masalah dalam keluarga, seperti pertengkaran orang tua dapat menjadi stres yang menyebabkan anak sering menangis.
Salah satu penyebab anak sering menangis adalah merasa kelelahan. Buah hati bisa saja merasa lelah karena kurang tidur ataupun mengerjakan hal-hal tertentu.
Menangis dapat menjadi salah satu tanda bahwa ia sedang lelah dan terkadang, tangisan karena lelah diiringi dengan perilaku-perilaku irasional lainnya.
Jika anak merasa lelah, Anda bisa mengatur jadwal tidurnya agar lebih teratur atau memberikannya waktu untuk beristirahat, seperti mendengarkan musik, dan sebagainya.
Saat orangtua meminta anak untuk melakukan sesuatu yang tidak disukainya, seperti merapikan mainan, dan sebagainya, maka Si Kecil bisa menangis sebagai bentuk ‘pemberontakan’ terhadap permintaan Anda.
Jangan menyerah terhadap penolakan anak, orang tua perlu menekankan kepada anak bahwa mereka memahami perasaan buah hati dan menyatakan bahwa bila anak tidak menyelesaikan apa yang disuruh, maka terdapat konsekuensi yang harus dialami.
Contohnya, orang tua bisa menjelaskan bahwa anak tidak akan mendapatkan waktu bermain sore bila tidak merapikan mainannya dengan segera.
Jangan jadikan konsekuensi tersebut sebagai suatu ancaman belaka. Berikanlah konsekuensi tersebut kepada anak ketika Si Kecil tidak melakukan apa yang diminta.
Anak kecil yang belum mengerti cara menyampaikan keinginannya melalui kata-kata akan mengungkapkannya dalam tangisan.
Si Kecil belum bisa menyadari perbedaan antara keinginan dan kebutuhan. Maka dari itu, mereka akan mendesak keinginannya.
Serupa dengan cara mengatasi tangisan untuk menarik perhatian, Anda tidak boleh mengiyakan apa yang diinginkan anak agar buah hati tidak menggunakan tangisan untuk memanipulasi Anda.
Orang tua perlu menunjukkan empati kepada anak dengan menyatakan bahwa Anda memahami kekesalan anak, tetapi apa yang diinginkan anak tidak bisa dilakukan sekarang.
Anda bisa mengajarkan anak beberapa cara untuk menghadapi emosinya. Misalnya, mengajak anak menggambar atau mewarnai, dan sebagainya.
Lingkungan baru atau yang terlampau padat dan ribut dapat memicu anak sering menangis. Tangisan tersebut bisa disebabkan oleh anak yang merasa kewalahan dengan sekitarnya.
Anda dapat membawa buah hati ke lokasi atau daerah lain yang lebih tenang dan memintanya untuk duduk selama beberapa menit sampai anak merasa lebih baik.
Terkadang, Anda perlu membawa anak pulang bila Si Kecil masih belum bisa menenangkan dirinya.
Saat anak menangis, yang perlu dilakukan orang tua adalah memeluknya dengan erat dan berbicara dengan intonasi yang lembut. Dengan demikian, anak akan merasa dianggap dan komunikasi akan terbuka.
Kunci dari hubungan yang baik adalah komunikasi dua arah. Jadi, hal ini harus dipupuk sejak dini untuk tercapainya keluarga bahagia.
Penyebab anak sering menangis bisa jadi karena mimpi buruk saat tidur di malam hari. Hal ini juga dapat memengaruhi kualitas tidur anak.
Cobalah untuk menenangkan si Kecil saat dirinya mengalami hal tersebut. Berilah pengertian bahwa itu hanyalah bunga tidur, dan semua keadaan baik-baik saja.
Anak sering menangis karena merasakan sakit atau tidak nyaman di tubuhnya. Pada bayi, cobalah untuk memeriksa tubuhnya mungkin ada yang salah pada popoknya sehingga menyebabkan ruam, atau periksa suhu tubuhnya.
Baca Juga
Di atas adalah beberapa penyebab anak sering menangis.
Apabila Anda sudah mencoba berbagai cara mengatasi anak sering menangis berdasarkan alasan di atas tetapi masih belum bisa mengatasi tangisan anak, Anda dapat berkonsultasi dengan psikiater ataupun psikolog guna mengetahui penyebab anak sering menangis dengan tepat.
Anda juga berdiskusi lebih lanjut dengan dokter melalui aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.
Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Efek samping cuka apel bisa menimbulkan kerusakan pada gigi hingga masalah perut. Gunakan cuka apel dengan takaran yang pas dan jangan terlalu berlebihan.
Kegunaan minyak samin selain untuk menambah citarasa khas pada masakan, ternyata juga mampu menjaga kesehatan. Manfaat minyak samin didapat dari nutrisi yang terkandung.
Pernah merasa lesu dan ngantuk setelah makan siang? Mungkin, menu "maksi" yang Anda santap tidak sehat. Maka dari itu, kenali beberapa ide resep makan siang sehat ini, untuk hari-hari yang lebih berenergi.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. Veranita
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved