Gigi goyang pada orang dewasa bisa menandakan adanya masalah kesehatan pada gusi atau gigi. Gigi goyang bisa diakibatkan oleh berbagai hal, seperti penyakit gusi ataupun diabetes.
Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri
17 Jan 2020
Penyakit gusi adalah salah satu faktor pembuat gigi goyang
Table of Content
Gigi goyang adalah hal wajar pada anak kecil yang belum lepas gigi susunya, tetapi pada orang dewasa, kondisi ini bisa menjadi indikasi kesehatan gigi Anda. Pada orang dewasa, pemicunya sangat beragam, mulai dari cedera pada gigi sampai penyakit gusi. Kenali penyebabnya.
Advertisement
Baca Juga
Gigi goyang terjadi posisi gigi di gusi mulai longgar. Perlahan-lahan gigi juga bisa lepas dari tulang dan gusi. Anda dapat merasakan gigi yang goyang saat menyentuhnya dan terkadang mengunyah malah membuat gigi semakin goyang. Lantas, apa saja penyebabnya
Hantaman yang keras pada wajah, cedera saat berolahraga, jatuh, ataupun kecelakaan mobil bisa menyebabkan masalah pada gigi. Kondisi ini berpotensi membuat gigi menjadi goyang atau bahkan patah.
Beberapa orang memiliki kebiasaan dalam menggertakkan gigi ketika sedang stres atau bahkan secara tidak sadar melakukannya saat sedang tertidur (bruxism) ataupun terjaga.
Perilaku ini merupakan kebiasaan buruk yang mampu membuat gigi goyang, sakit kepala, serta nyeri pada rahang atau wajah.
Penyakit gusi adalah salah satu penyebab umum gigi goyang saat sudah dewasa. Penyakit gusi menyebabkan infeksi dan peradangan pada gusi yang diakibatkan oleh kurangnya menjaga kebersihan gigi dan mulut.
Pada kasus penyakit gusi yang parah, tulang dan jaringan yang menyokong gigi akan rusak dan membuat gigi menjadi goyang.
Beberapa indikasi dari penyakit gusi adalah gusi menurun, adanya perubahan pada bentuk gigi, gusi yang terasa lunak, merah, nyeri, dan bengkak, serta gusi yang mudah berdarah saat gigi disikat.
Bila Anda mengalami gejala penyakit gusi di atas, segera konsultasikan ke dokter untuk mencegah penyakit gusi semakin parah dan membuat Anda kehilangan gigi.
Tidak jarang saat wanita sedang dalam masa kehamilan, kenaikan hormon estrogen dan progesteron yang berlebih dapat berdampak pada tulang dan jaringan pada mulut yang mampu memicu goyang pada gigi.
Umumnya, kondisi ini bisa hilang dengan sendirinya seusai masa kehamilan, tetapi jika Anda mengalami nyeri gigi atau gigi menjadi goyang, Anda disarankan untuk mengunjungi dokter gigi untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Osteoporosis merupakan penyakit yang menyebabkan tulang menjadi rapuh dan bahkan patah. Kadang kala, osteoporosis dapat berdampak pada tulang rahang yang menyokong gigi dan mengakibatkan gigi goyang.
Obat bisphosphonate yang digunakan untuk mengatasi kerapuhan tulang juga berpotensi untuk menyebabkan gigi menjadi goyang.
Diabetes biasanya dikaitkan dengan kadar gula darah yang tinggi, tetapi siapa sangka, diabetes juga dapat menyebabkan gigi goyang. Hal ini karena penderita diabetes lebih rentan terkena penyakit gusi.
Kondisi ini terjadi saat bakteri di mulut memproduksi asam yang menyerang dan merusak permukaan dan akar gigi. Karies gigi bisa menyebabkan gigi berubang, nyeri, infeksi, gigi menjadi goyang, hingga gigi copot.
Baca Juga
Gigi goyang bukanlah sesuatu yang tidak dapat dicegah. Anda bisa melakukan beberapa cara di bawah ini untuk mencegahnya, seperti:
Selalu konsultasikan ke dokter gigi jika Anda memiliki keluhan terkait gigi dan gusi, seperti gigi terasa goyang, agar Anda bisa menjalani pemeriksaan dan penanganan yang tepat.
Advertisement
Ditulis oleh Anita Djie
Referensi
Artikel Terkait
Ada dua jenis obat pengencer darah, yaitu antikoagulan dan antiplatelet. Keduanya berfungsi untuk mencegah gumpalan darah dengan cara kerja yang berbeda.
31 Agt 2022
Sakit gigi bisa menyebabkan kematian jika dibiarkan hingga kondisinya parah dan muncul komplikasi, seperti sepsis atau Ludwig’s angina. Cabut gigi juga lebih berisiko memicu kematian jika ada komplikasi parah yang terjadi.
1 Jun 2022
Bentuk kaki bebek atau penyakit kaki rata adalah kondisi di mana tidak adanya lengkungan di bagian telapak kaki. Salah satu penyebabnya adalah faktor genetik.
14 Feb 2020
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved