Salah satu life skill yang harus dimiliki setiap orang adalah bisa mengelola ekspektasi dan kekecewaan ketika situasi berjalan tak sesuai harapan. Jika tidak, maka seseorang bisa mudah merasa stres bahkan depresi. Padahal, tidak semua hal bisa berjalan sesuai dengan ekspektasi.
12 Jun 2020
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Mengelola ekspektasi dapat mencegah kekecewaan yang berlebihan
Table of Content
Sangat manusiawi ketika seseorang memiliki ekspektasi, bahkan yang paling tidak realistis sekalipun. Meski demikian, ekspektasi adalah hal yang bisa merenggut kebahagiaan seseorang apabila realita terjadi tidak sesuai dengan harapan. Terlebih, perbedaan antara ekspektasi dan motivasi terkadang begitu samar.
Advertisement
Salah satu life skill yang harus dimiliki setiap orang adalah bisa mengelola ekspektasi dan kekecewaan ketika situasi berjalan tak sesuai harapan. Jika tidak, maka seseorang bisa mudah merasa stres bahkan depresi. Padahal, tidak semua hal bisa berjalan sesuai dengan ekspektasi.
Mengelola ekspektasi adalah hal yang harus dibiasakan secara perlahan. Jika baru dimulai, mungkin sulit melakukannya. Beberapa hal ini mungkin bisa membantu mengelola ekspektasi:
Sadar atau tak sadar, segala hal pasti disertai ekspektasi meskipun tanpa disengaja. Untuk itu, selipkan rasa humor sehingga ketika ekspektasi tidak berjalan seperti harapan, maka bisa dengan mudah menertawakan atau menganggapnya sebagai hal sepele. Ini penting agar tidak merasa kecewa berlebihan.
Ketika ekspektasi tak berjalan seperti harapan terutama karena kesalahan diri sendiri, cobalah belajar memaafkan. Anggap bahwa wajar jika manusia melakukan kesalahan yang tidak disengaja. Dengan demikian, maka seseorang bisa lebih mudah menerima realita tanpa memaksakan terwujudnya ekspektasi.
Menerima ekspektasi tak sesuai realita termasuk cara untuk belajar bersabar. Baik bersabar terhadap diri sendiri, situasi, maupun orang lain. Dengan belajar memahami dan bersabar terhadap situasi yang tak sesuai ekspektasi, maka hati akan merasa lebih lapang dada menerima kenyataan.
Meskipun terasa sulit jika belum terbiasa, seburuk apapun realita yang berbanding terbalik dengan ekspektasi pasti masih memiliki sisi positif. Belajarlah jeli mencari hal ini. Bayangkan jika realita yang terjadi jauh lebih buruk maka tentu situasinya akan lebih runyam. Dengan demikian, Anda akan menjadi lebih mudah mensyukuri situasi yang terjadi.
Apabila ekspektasi seperti diterima bekerja di perusahaan impian tak berjalan sesuai rencana, anggaplah itu sebagai pintu gerbang peluang baru. Bisa jadi, kegagalan itu adalah bagian dari skenario besar yang membawa Anda ke situasi jauh lebih baik. Tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi di masa depan, bukan?
Semakin fleksibel cara berpikir seseorang, maka mengelola ekspektasi adalah hal yang dengan mudah bisa diwujudkan. Jadi, pastikan Anda mengadaptasi pola pikir yang fleksibel. Artinya, ketika situasi berjalan tak sesuai rencana maka langsung alihkan pola pikir secara fleksibel pada plan atau situasi lain.
Keberhasilan mengelola ekspektasi akan membuat pikiran lebih damai dan tidak rentan mengalami stres. Ini penting karena ekspektasi yang berbanding terbalik dengan realita bisa terjadi kapan saja tanpa diduga. Perlahan, coba atur pikiran untuk berdamai dan siap menghadapi situasi yang di luar ekspektasi.
Tidak ada hidup yang berjalan mulus-mulus saja. Akan selalu ada jatuh bangun dan situasi yang tak sesuai dengan ekspektasi. Tinggal bagaimana setiap individu bisa mengelola ekspektasinya agar tidak berlebihan.
Baca Juga
Tak hanya penting mengelola ekspektasi, hal lain yang perlu dilakukan adalah mengelola rasa kecewa ketika situasi sedang tidak berpihak atau jauh dari ekspektasi. Bagaimana caranya?
Yakini bahwa kebahagiaan bukan hanya berasal dari ekspektasi yang selama ini membayangi pikiran. Ada banyak hal lain yang juga bisa memberikan rasa bahagia, bahkan dari hal-hal sederhana di sekitar. Ketimbang mengharapkan rasa bahagia dari hal yang masih ada di awang-awang, coba yakini bahwa apa yang sudah terjadi saat ini bisa jadi sumber kebahagiaan.
Ketika merasa kecewa karena orang lain, jangan langsung menyalahkan situasi dan berujung pada penyesalan. Justru, maklumi bahwa setiap orang bisa bertindak di luar ekspektasi dan mengecewakan orang lain. Jangan letakkan harapan hanya pada orang lain karena hanya akan membuat rasa kecewa semakin besar.
Apabila omongan orang-orang di sekitar sudah terasa sangat mengganggu dan menambah parah rasa kecewa, sudah saatnya mengacuhkannya terlebih dahulu. Fokus pada apa yang dirasakan dan jangan terpengaruh dengan omongan negatif karena bisa membuat rasa kecewa bertambah berkali-kali lipat.
Baca Juga
Kuncinya adalah menyadari bahwa ekspektasi adalah hal di luar kendali setiap orang. Apa yang diharapkan bisa terjadi sesuai ekspektasi, begitu pula sebaliknya terjadi di luar harapan. Apapun yang terjadi, bukan situasinya yang harus disalahkan melainkan pola pikir setiap individu yang harus memaklumi dan tetap bisa mengambil sisi positif dari situasi terburuk sekalipun.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Salah satu bentuk terapi psikologi yang fokus pada kejadian di masa lampau adalah terapi regresi. Dari situ, dicari tahu bagaimana pengalaman masa lalu berpengaruh terhadap perilaku saat ini. Metode terapi ini cukup relevan pada orang yang berusaha pulih dari kekerasan masa kecil.
Beberapa potensi manfaat biji alpukat untuk kesehatan adalah menurunkan kolesterol, mengontrol diabetes, menurunkan tekanan darah tinggi, hingga mengandung antioksidan.
Herpes zoster atau penyakit kayap biasanya muncul setelah cacar air. Penyakit ini timbul akibat virus pemicu cacar air yang tidak aktif dalam tubuh.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved