logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Penyakit

Berbagai Bahaya Asam Lambung Naik yang Tak Boleh Anda Remehkan

open-summary

Bahaya asam lambung naik perlu diketahui sejak dini. Sebab, asam lambung yang dibiarkan terus-menerus dapat berujung pada komplikasi serius seperti GERD, dispepsia, hingga masalah pernapasan.


close-summary

Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari

29 Jan 2020

Nyeri di dada adalah bahaya asam lambung naik

Nyeri di ulu hati merupakan salah satu gejala asam lambung naik

Table of Content

  • Bahaya asam lambung yang perlu Anda waspadai
  • Apakah asam lambung bisa menyebabkan kematian?
  • Catatan dari SehatQ

Kenaikan asam lambung adalah suatu kondisi yang umum terjadi. Hal ini bisa dipicu oleh konsumsi makanan tertentu, kebiasaan merokok, obat-obatan, hingga stres. 

Advertisement

Saat asam lambung naik, orang bisa merasakan sensasi terbakar di ulu hati (heartburn) dan rasa asam di mulut. Meski tampak sepele, Anda tidak boleh membiarkannya karena bahaya asam lambung bisa terjadi atau berujung komplikasi.

Bahaya asam lambung yang perlu Anda waspadai

Asam lambung tak boleh dibiarkan begitu saja. Sebab, asam lambung yang dibiarkan terus-menerus bisa menimbulkan berbagai gangguan kesehatan yang serius, seperti:

1. Gastroesophageal reflux disease (GERD)

Gejala utama GERD meliputi nyeri ulu hati alias heartburn, dan regurgitasi, yakni asam lambung yang naik ke tenggorokan. Namun tak semua penderita akan mengalami nyeri ulu hati. Gejala lainnya bisa berupa nyeri dada, sulit menelan, batuk kering, suara serak, mual, muntah, dan banyak lagi. Karena itu, GERD terkadang sulit dikenali. 

Umumnya, gejala GERD dapat dicegah dan diatasi dengan perubahan gaya hidup dan pola makan, serta konsumsi obat-obatan. Tapi operasi terkadang diperlukan untuk menangani kondisi ini. 

2. Dispepsia

Ketika mengalami dispepsia, orang bisa merasakan nyeri pada ulu hati, kembung, mual, dan muntah. Salah satu bahaya asam lambung yang naik ini dapat disebabkan oleh kebiasaan makan maupun gangguan pencernaan kronis seperti GERD.

Anda harus segera ke dokter jika mengalami dispepsia yang disertai muntah yang parah atau muntah darah, penurunan berat badan tanpa sebab, tinja berwarna hitam, dan sulit menelan.

Sama seperti GERD, dispepsia dapat diatasi dengan obat-obatan serta perubahan gaya hidup. Contoh perubahan pola hidup ini meliputi makan dalam porsi sedikit dan lebih sering, menghindari makanan pedas, berhenti merokok, dan sebagainya. 

3. Esofagitis

Esofagitis merupakan bahaya asam lambung yang bisa terjadi jika dibiarkan terus-menerus. Kerongkongan penderitanya akan mengalami peradangan dan pembengkakan. Sementara gejala lainnya berupa nyeri ketika menelan dan sensasi terbakar di kerongkongan. 

Untuk menangani esofagitis yang disebabkan oleh asam lambung naik, dokter dapat memberikan obat seperti proton pump inhibitor dan H2 blocker. 

Jika gejala esofagitis disertai oleh nyeri dada yang berlangsung lebih dari beberapa menit, makanan tersangkut di kerongkongan, atau Anda tidak bisa menelan air maupun makanan, jangan tunda lagi dan segeralah ke dokter.

4. Laryngopharyngeal reflux (LPR)

Tidak semua penderita penyakit asam lambung akan merasakan gejala asam lambung yang khas, seperti nyeri ulu hari, nyeri dada, dan mual. Kondisi tanpa gejala ini memiliki istilahnya sendiri, yaitu laryngopharyngeal reflux (LPR) atau silent reflux.

Namun orang dengan LPR bisa mengalami gejala lainnya. Mulai dari rasa pahit di tenggorokan, sensasi terbakar di tenggorokan, sakit tenggorokan, sulit menelan, hingga suara serak.

Obat-obatan dari dokter biasanya dapat membantu mengatasi LPR. Contohnya, antasida, proton pump inhibitor, dan H2 blocker.

Selain itu, Anda juga perlu melakukan perubahan gaya hidup untuk mencegah bahaya asam lambung naik yang lebih serius. 

5. Barrett's esophagus

Bahaya asam lambung atau komplikasi lain yang bisa terjadi adalah Barrett's esophagus. Kondisi ini muncul ketika jaringan yang melapisi kerongkongan berubah menjadi jaringan yang menyerupai lapisan usus. Gejalanya tidak spesifik dan hampir sama dengan gejala GERD, yakni nyeri ulu hati, kembung, dan mual. 

Penderita Barrett's esophagus berisiko lebih tinggi untuk terkena kanker kerongkongan daripada mereka yang tidak memiliki kondisi ini. Meski begitu, kemunculan kanker pada penderita kondisi ini masih terbilang jarang. 

Untuk mengatasi Barrett's esophagus, langkah-langkahnya sama seperti penanganan GERD. Perubahan gaya hidup dan pola makan, serta obat-obatan bisa membantu dalam meredakan gejala. Namun belum ada obat yang benar-benar dapat mengatasi penyakit ini dalam jangka panjang. 

6. Masalah pernapasan

Asam lambung naik dan GERD juga bisa menyebabkan masalah pernapasan. Pasalnya, asam lambung yang terhirup oleh paru dapat memicu iritasi pada paru-paru sekaligus tenggorokan. Akibatnya, terjadilah masalah pernapasan. 

Gangguan pernapasan dapat menimbulkan gejala-gejala yang meliputi asma, penumpukan lendir di dada, batuk kering, laringitis, dan pneumonia. Dokter akan memberikan pengobatan berdasarkan jenis penyakit pernapasan yang Anda derita.

7. Perdarahan di dalam sistem pencernaan

Bahaya asam lambung naik yang tak segera diatasi ialah perdarahan di dalam sistem pencernaan. Dilansir dari Healthline, memiliki kadar asam lambung yang tinggi akan meningkatkan risiko perdarahan di dalam sistem pencernaan.

8. Tukak saluran pencernaan

Bahaya asam lambung naik selanjutnya ialah tukak saluran pencernaan. Kondisi medis ini ditandai dengan munculnya luka akibat asam lambung mulai menggerogoti lapisan lambung.

Baca Juga

  • 7 Tanda GERD Sudah Sembuh, Jangan Sampai Kecolongan Lagi
  • Pilihan Camilan untuk Penderita Asam Lambung
  • Sering Mengalami Acid Reflux Terus Menerus? Waspadai Efeknya

Apakah asam lambung bisa menyebabkan kematian?

Asam lambung naik dan juga GERD tidak begitu saja menyebabkan kematian mendadak. GERD dan serangan jantung adalah dua penyakit yang berbeda meski memiliki gejala yang hampir sama.

GERD dan penyakit jantung umumnya akan ditandai dengan nyeri dada dan muncul sensasi terbakar. Tak jarang, gejala GERD disalahartikan sebagai serangan jantung atau penyakit jantung koroner.

Berbeda dengan serangan jantung, GERD tidak menyebabkan kematian secara mendadak saat kondisinya kambuh. Meski demikian, asam lambung atau GERD tetap harus diwaspadai dan sebaiknya ditangani secepatnya agar tidak menyebabkan komplikasi.

Catatan dari SehatQ

Bagi Anda yang memiliki asam lambung, jangan anggap remeh kondisi ini. Bahaya asam lambung yang tak diobati bisa berujung komplikasi serius.

Jika perubahan gaya hidup atau obat-obatan tidak kunjung meredakan gejala asam lambung yang naik, segera konsultasikan dengan dokter sebelum terlambat. Dengan ini, Anda bisa mendapatkan penanganan yang sesuai.

Advertisement

asam lambungmaaggerd

Ditulis oleh Rieke Saraswati

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved