Sabun muka untuk jerawat tidak boleh memilih secara sembarangan. Tips memilih pencuci muka untuk jerawat adalah dengan memperhatikan kandungan bahan aktif di dalamnya. Salah memilih produk sabun muka untuk jerawat dapat memperburuk kondisi jerawat yang dialami.
13 Jun 2021
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Gunakan sabun pencuci muka untuk jerawat yang kandungannya tepat membasmi jerawat
Table of Content
Penggunaan sabun muka untuk jerawat merupakan salah satu perawatan kulit berjerawat yang tidak boleh dilewatkan begitu saja. Oleh sebab itu, cara memilih sabun muka untuk kulit berjerawat tidak boleh asal agar kulit bebas dari tumpukan kotoran, sebum, dan bakteri penyebab jerawat yang berisiko menyumbat pori-pori.
Advertisement
Sabun pembersih jerawat yang tepat juga dapat membersihkan tumpukan sel-sel kulit mati pada permukaan kulit. Dengan demikian, penggunaan obat jerawat sebagai salah satu rutinitas perawatan kulit berjerawat dapat bekerja dengan baik.
Alih-alih sembuh, masalah kulit yang tengah Anda alami bisa semakin parah disertai kulit jadi iritasi, bila salah memilih dan menggunakan produk sabun cuci muka untuk jerawat.
Sabun muka untuk kulit berjerawat diformulasikan untuk mengurangi risiko timbulnya jerawat dengan cara membersihkan kelebihan minyak alami atau sebum dan bakteri penyebab jerawat.
Walaupun banyak sabun muka untuk jerawat yang bisa dibeli dengan mudah di pasaran, memilih produk ini yang tepat merupakan hal penting untuk mengurangi peradangan dan meningkatkan warna kulit wajah secara keseluruhan.
Berikut adalah berbagai tips memilih sabun muka untuk jerawat dengan tepat.
Kotoran, sel-sel kulit mati, dan sebum disertai bakteri Propionibacterium acnes yang berkembang biak pada kulit bisa berisiko menimbulkan jerawat.
Maka dari itu, pemilik kulit berjerawat disarankan untuk memilih sabun pembersih jerawat antibakteri yang ampuh mengangkat bakteri, kotoran, dan dan sebum di wajah yang kerap jadi penyebab pori-pori tersumbat.
Tak hanya mengurangi risiko tumbuhnya jerawat, wajah yang bersih juga dapat membantu kulit untuk menyerap produk perawatan jerawat, seperti seperti toner, serum, atau obat jerawat.
Tips memilih sabun muka untuk jerawat yang kandungannya lembut juga tak kalah penting.
Hindari menggunakan sabun pembersih jerawat yang kasar dan berisiko menghilangkan produksi minyak alami pada kulit.
Penggunaan sabun cuci muka untuk kulit berjerawat yang cenderung kasar, disertai proses menggosok wajah berlebihan, dapat meningkatkan risiko kulit kemerahan dan iritasi sehingga memperparah kondisi jerawat yang dialami.
Hindari pula produk pencuci muka untuk kulit berjerawat yang mengandung alkohol karena dapat membuat kulit kering.
Selain itu, alkohol dapat merusak lapisan kulit apabila digunakan dalam jangka waktu panjang.
Sejumlah produk sabun muka untuk jerawat biasanya mengandung bahan-bahan yang dapat melawan jerawat dan memperbaiki kondisi kulit.
Kandungan bahan aktif yang umum ada pada produk sabun muka untuk jerawat, di antaranya:
Salah satu kandungan bahan aktif utama yang umum ditemukan pada produk sabun pembersih muka untuk jerawat adalah asam salisilat.
Asam salisilat, merupakan bentuk dari beta hydroxy acids/BHA, yang bekerja dengan menghilangkan sel-sel kulit mati penyebab pori tersumbat.
Itu sebabnya, asam salisilat cocok digunakan oleh Anda yang punya jenis jerawat berupa komedo hitam dan komedo putih.
Asam salisilat untuk jerawat juga dapat mengobati jerawat hormonal, yakni jenis jerawat yang muncul akibat suatu hormon yang menyebabkan peningkatan produk sebum.
Studi yang dipublikasikan dalam Journal of Cosmetic Dermatology membuktikan bahwa asam salisilat dapat mengurangi produksi sebum pada kulit.
Benzoil peroksida merupakan kandungan bahan aktif utama berikutnya yang terdapat pada produk pencuci muka untuk jerawat.
Benzoil peroksida untuk jerawat dapat mengeksfoliasi kulit sekaligus membunuh bakteri penyebab jerawat. Dengan ini, kemunculan jerawat di kemudian hari bisa dicegah.
Kandungan utama benzoil peroksida cenderung efektif dalam mengobati jerawat meradang, termasuk jerawat pustula dan jerawat kistik.
Benzoil peroksida juga dikenal berkat kemampuannya dalam menghaluskan kulit dengan cara mengurangi ukuran benjolan jerawat.
Sebuah studi yang dimuat dalam Journal of the American Academy of Dermatology membuktikan bahwa penggunaan benzoil peroksida sebesar 10% dalam sabun cuci muka dapat memperbaiki tampilan kulit jerawat bertaraf ringan dan sedang.
Fungsi sodium sulfacetamide dapat menghentikan pertumbuhan bakteri penyebab jerawat pada kulit.
Beberapa produk sabun cuci muka untuk jerawat juga ada yang mengandung sulfur. Sulfur mampu mengurangi kelebihan minyak alami pada kulit sekaligus mengelupas sel-sel kulit guna mencegah penyumbatan pori.
Kandungan zat lain yang juga ditemukan pada produk sabun pembersih jerawat adalah alpha hydroxy acids/AHA, seperti glycolic acid.
AHA adalah zat eksfolian yang dapat mengangkat minyak dan membersihkan pori-pori dari tumpukan kotoran dan sel-sel kulit mati.
Fungsi AHA juga dapat mengobati tanda-tanda jerawat, seperti munculnya peradangan.
Selain memerhatikan kandungan bahan utamanya, pastikan Anda mempertimbangkan kandungan pelembap yang terdapat pada produk sabun muka untuk jerawat yang mengandung emolien.
Misalnya, petrolatum, lanolin, ceramide, atau jenis humektan (gliserin) lainnya agar kulit tetap terhidrasi dengan baik dan tidak kehilangan kelembapannya setelah mencuci muka.
Perlu diingat bahwa sebagian besar produk sabun muka untuk jerawat ada yang mengandung zat-zat tidak sesuai dengan jenis kulit Anda.
Contohnya, kandungan minyak, seperti minyak kelapa, minyak mineral, dan petrolatum dapat berisiko menyumbat pori kulit wajah yang berminyak dan kulit kombinasi.
Orang yang punya kulit sensitif sebaiknya menghindari zat iritan, seperti paraben, pewangi, dan alkohol karena bisa membuat kulit semakin kering.
Penggunaan sabun pembersih jerawat yang kandungannya tepat dapat membantu mengangkat tumpukan minyak, kotoran, sel kulit mati, dan bakteri penyebab jerawat.
Kendati demikian, pencuci muka untuk jerawat saja tidak cukup untuk mengobati jerawat sepenuhnya.
Itu artinya, Anda perlu menyertainya dengan rangkaian perawatan kulit berjerawat lainnya, seperti menggunakan toner, pelembap, dan sunscreen atau tabir surya.
Setelah mencuci muka, Anda dapat memakai toner untuk kulit berjerawat yang mampu mengembalikan pH alami kulit agar tetap seimbang.
Penggunaan toner untuk kulit berjerawat juga bertujuan untuk menghilangkan minyak berlebih, kotoran, dan sisa make up yang masih menempel dan tidak terangkat sempurna saat mencuci muka.
Jangan lupa untuk rutin mengoleskan pelembap berlabel noncomedogenic atau tidak rentan menyumbat pori setiap harinya.
Fungsi pelembap adalah melembapkan kulit kering, terutama akibat penggunaan salep jerawat yang memicu kulit kering, seperti benzoil peroksida.
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, gunakan obat oles jerawat tiap malam hari pada area kulit yang terdapat jerawat.
Setelah dioleskan, obat oles jerawat dapat dibiarkan hingga semalaman. Lalu, Anda bisa membasuhnya saat bangun tidur.
Perlu diingat, obat topikal ini hanya dapat digunakan saat Anda merasa akan ada jerawat muncul atau saat jerawat sudah timbul. Jika kulit Anda sedang tidak berjerawat, produk ini sebaiknya tidak perlu digunakan.
Tahapan mencuci muka perlu dilakukan 2 kali sehari, yakni pada pagi dan malam hari, serta setelah berkeringat atau berolahraga.
Pertama, basuh wajah dengan air suam-suam kuku (air hangat). Kemudian, tuang sabun pencuci muka untuk jerawat secukupnya ke telapak tangan.
Lalu, usapkan pada seluruh area wajah secara merata. Jika sudah, bilas wajah dengan air suam-suam kuku.
Pastikan Anda tidak menggosok wajah terlalu keras saat mencuci muka karena rentan membuat kulit kering dan rusak.
Hindari pula penggunaan spons atau alat pencuci muka lainnya yang dapat berisiko mengiritasi kulit wajah.
Selanjutnya, Anda bisa melanjutkan perawatan kulit berjerawat menggunakan toner, pelembap, dan sunscreen (saat pagi hari) atau obat jerawat (malam hari).
Cara mengobati jerawat memang bukan perkara mudah. Anda pun tidak disarankan memilih sabun pembersih muka untuk jerawat secara sembarangan karena bisa berisiko memperparah kondisi jerawat yang dialami.
Bagi Anda yang memiliki kulit berjerawat, sebaiknya pilih sabun pencuci muka untuk jerawat yang mengandung asam salisilat, benzoil peroksida, sulfur, dan AHA.
Jika masih ragu dan merasa kesulitan memilih sabun muka untuk menghilangkan jerawat dengan tepat, tak ada salahnya berkonsultasi dengan dokter spesialis kulit terdekat.
Dokter akan memberi rekomendasi cara memilih sabun pembersih wajah berjerawat sesuai dengan tingkat keparahan jerawat yang dialami.
Selain itu, dokter juga bisa membantu menyarankan produk skincare untuk kulit berjerawat yang bisa dan tidak bisa digunakan bersamaan dengan produk pencuci muka untuk jerawat yang Anda gunakan.
Baca Juga
Anda juga dapat berkonsultasi dengan dokter lewat aplikasi kesehatan keluarga SehatQ untuk mengetahui lebih lanjut seputar sabun muka untuk kulit berjerawat.
Caranya, unduh aplikasi sekarang melalui App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Antibiotik untuk jerawat dapat digunakan sebagai salah satu cara mengobati jerawat membandel. Obat antibiotik untuk jerawat ada yang hadir dalam bentuk topikal dan oral, seperti clindamycin, erythromycin, hingga tetracycline.
Ada beberapa kebiasaan yang dapat menyebabkan jerawat. Menghindari kebiasaan ini dapat menurunkan timbulnya jerawat di wajah.
Orang yang rentan terhadap alergi berisiko mengalami ruam atau biduran. Lebih lengkapnya, cari tahu perbedaan penyakit kulit ruam dan bentol biduran dalam artikel ini.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved