Perilaku seks berisiko adalah suatu cara melakukan hubungan seksual yang dapat meningkatkan risiko seseorang tertular penyakit atau hamil tanpa perencanaan.”
2023-03-30 00:41:08
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Seks adalah bagian yang normal dan sehat dalam kehidupan manusia
Table of Content
Perilaku seksual berisiko adalah suatu cara melakukan hubungan seksual yang tidak aman sehingga meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit menular seksual dan terjadinya kehamilan di luar rencana, misalnya kebiasaan berganti pasangan atau tidak menggunakan kondom saat bercinta.
Advertisement
Tidak hanya dapat menimbulkan gangguan secara fisik, perilaku seksual berisiko juga dapat memengaruhi kondisi mental seseorang. Hindari melakukan hubungan seksual yang berisiko agar Anda terhindar dari berbagai penyakit berbahaya.
Perilaku seksual berisiko ini meliputi hubungan seksual vagina, anal, dan oral tanpa kondom. Anda akan lebih berisiko terjangkit HIV dan penyakit seksual menular lainnya karena transmisi darah atau sperma dan cairan tubuh lainnya saat berhubungan seks.
Jika pasangan mengidap HIV atau penyakit menular seksual lainnya tanpa disadari, maka Anda akan berisiko besar ikut tertular.
Untuk mengurangi risiko, gunakan kondom setiap kali berhubungan seks. Ini akan mengurangi kemungkinan penyebaran penyakit menular seksual.
Anda juga masih bisa tertular penyakit seperti herpes atau HPV dari pasangan seks Anda walaupun sudah menggunakan kondom. Kecuali apabila Anda tidak berhubungan seks sama sekali, atau 100% yakin pasangan Anda hanya berhubungan seks dengan Anda dan bebas dari penyakit menular seksual.
Anda akan lebih berisiko mengidap HIV dan penyakit menular seksual lainnya jika memiliki lebih dari satu pasangan seks atau banyak pasangan seks sepanjang hidup Anda. Semakin banyak pasangan, berarti Anda memiliki kemungkinan lebih tinggi terjangkit HIV atau infeksi lain.
Risiko paling rendah adalah dengan menjalin hubungan dengan satu pasangan secara eksklusif. Namun jika tidak realistis, maka ketahuilah riwayat seksual pasangan Anda dan lakukan pemeriksaan kesehatan seksual untuk mengetahui risiko Anda berdua.
Perilaku seks berisiko ini menyangkut hubungan seksual sekitar area anal atau anus. Seks anal merupakan posisi seks yang paling berisiko menularkan HIV.
Hal ini disebabkan karena anatomi. Lapisan seputar anus lebih tipis daripada vagina, sehingga lebih rentan rusak/koyak dan mudah terinfeksi.
Jangan melakukan hubungan seks melalui anal atau lubang anus karena kotoran kotoran di anus dapat menyebabkan infeksi serius.
Anda bisa tertular HIV dan penyakit lainnya, termasuk hepatitis, bukan hanya dari perilaku seks berisiko, tetapi juga dari penggunaan jarum suntik yang digunakan bersama-sama.
Jika Anda berhubungan seks dengan seseorang yang berbagi peralatan narkoba dengan pemakai lainnya yang positif HIV, maka Anda juga berpotensi untuk tertular. Intinya, HIV dapat menular melalui darah lewat berbagai media, misalnya penggunaan jarum suntik atau ketika berciuman dengan pengidap HIV yang sedang sariawan.
Selain itu, jika Anda menggunakan obat-obatan terlarang, walaupun bukan dalam bentuk suntikan, seperti alkohol, maka Anda cenderung akan membuat keputusan yang tidak matang, seperti berhubungan seks tanpa proteksi atau lebih dari satu pasangan.
Jika Anda berhubungan seks dengan seseorang yang menggunakan narkoba, selalu gunakan kondom dan tes darah untuk kemungkinan HIV dan hepatitis. Selalu pertimbangkan risiko setiap Anda akan berhubungan badan dengan pengguna narkoba.
Pekerja seks komersial (PSK) lebih rentan terkena HIV dan penyakit menular seksual. Misalnya, mereka bersedia berhubungan seks tanpa kondom dengan bayaran lebih atau menggunakan alkohol dan narkoba. Klien yang menggunakan jasa PSK tidak akan tahu riwayat HIV atau penyakit menular seksual lainnya.
Hindari menggunakan jasa prostitusi. Jika Anda pernah menggunakan jasa PSK, segera periksakan diri terhadap kemungkinan terjangkit HIV dan penyakit menular seksual lainnya walaupun Anda menggunakan kondom.
Perilaku seksual berisiko dapat menimbulkan kerugian bagi Anda dalam jangka panjang bahkan hingga membahayakan nyawa. Dengan mengenali berbagai perilaku di atas, diharapkan kewaspadaan Anda terhadap hubungan seksual yang berisiko dapat meningkat.
Perilaku seksual berisiko tinggi menempatkan orang pada risiko infeksi menular seksual, kehamilan yang tidak direncanakan, dan berada dalam hubungan seksual sebelum menjadi cukup dewasa untuk mengetahui apa yang membuat hubungan sehat. Remaja berisiko lebih tinggi mengalami kondisi ini daripada orang dewasa.
Menurut CDC, remaja yang lesbian, gay, dan biseksual berisiko terkena penyakit seksual yang lebih serius dibandingkan dengan teman sebayanya yang menyukai lawan jenis.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Biseksual adalah kondisi seseorang yang tertarik secara emosional kepada pria dan wanita. Porsi ketertarikannya bisa sangat berbeda di antara gendernya.
Titi rangsang wanita yang paling sensitif adalah klitoris. Pada klitoris terdapat 8.000 ujung saraf yang membuatnya sangat mudah terstimulasi oleh rangsangan seperti sentuhan tangan maupun lidah. Klitoris bahkan memiliki lebih banyak ujung saraf dibanding vulva yang sering area utama sentuhan ketika melakukan hubungan seksual.
Tak hanya penis, penetrasi juga bisa terjadi lewat stimulasi sex toys, jari, juga genggaman tangan. Double penetration ini terjadi secara simultan hingga subjek merasa puas dan mungkin mencapai orgasme.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved