Manfaat paprika rupanya sangat banyak, mulai dari menjaga kesehatan mata hingga bisa mencegah kanker. Ini karena paprika mengandung tinggi antioksidan, vitamin, dan mineral.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
10 Des 2019
Paprika bermanfaat untuk menjaga kesehatan mata serta mencegah anemia
Table of Content
Jika Anda penggila pizza, potongan paprika yang sering dijadikan topping tentu tak asing lagi. Paprika pun sebenarnya memiliki khasiat kesehatan. Manfaat paprika tersebut termasuk adalah risiko penyakit mata dan anemia.
Advertisement
Kerabat dari cabai ini mengandung segenap vitamin dan molekul antioksidan yang baik untuk kesehatan.
Sebagian besar kandungan paprika adalah air. Sementara itu, sisanya merupakan zat gizi makro termasuk karbohidrat, protein, dan lemak. Tak hanya itu, manfaat paprika tersebut juga ditopang oleh senyawa tumbuhan, vitamin, dan mineral.
Berikut kandungan paprika yang kaya akan nutrisi vitamin dan mineral:
Selain air, kandungan utama paprika adalah karbohidrat, lemak, dan protein. Karbohidrat di paprika tersebut utamanya adalah gula, seperti glukosa dan fruktosa. Kandungan gula inilah yang memberikan rasa manis pada paprika.
Sebagai tumbuhan, paprika pun mengandung serat pangan. Porsi kandungan serat tersebut sekitar 2% dari berat satu buah paprika.
Sebagai makanan sehat, dalam paprika pun terkandung beraneka ragam vitamin mineral. Vitamin kunci dari paprika yaitu vitamin C. Sebuah paprika berukuran sedang dapat memenuhi kebutuhan vitamin C.
Selain vitamin C, dikutip dari Pusat Data Makanan, paprika juga mengandung vitamin dan mineral berikut ini:
Sebagai makanan sehat dari tumbuhan, paprika juga memiliki beragam molekul antioksidan. Beberapa molekul tersebut, termasuk:
Baca juga: Sumber Antioksidan Alami yang Mampu Mencegah Penyakit
Kandungan gizinya yang tinggi membuat paprika baik untuk kesehatan. Berikut ini manfaat paprika hijau, merah, hingga paprika kuning yang begitu menyehatkan untuk tubuh:
Paprika kaya dengan dengan lutein, zeaxanthin, dan violaxanthin, karotenoid yang menurut studi dapat membantu menjaga kesehatan mata. Manfaat paprika kuning, merah, hingga hijau dari zat gizi ini dapat melindungi retina dari kerusakan oksidatif.
Beberapa penelitian juga menemukan, konsumsi karotenoid yang cukup dapat menurunkan risiko katarak dan degenerasi makula. Utamanya dua gangguan mata ini disebabkan oleh faktor usia dan infeksi. Walau begitu, kekurangan nutrisi juga diyakini berpengaruh terhadap penyakit tersebut.
Paprika merah kaya dengan molekul antioksidan, molekul yang mampu melindungi sel dari radikal bebas. Radikal bebas berlebih dapat menjadi pemicu berbagai gangguan medis, termasuk penyakit jantung.
Temuan menarik lain dari manfaat paprika merah berkaitan dengan pengolahan makanan sehat ini. Menurut studi, kandungan antioksidan dalam paprika merah mencapai konsentrasi yang maksimal saat berada dalam suhu yang tinggi.
Temuan tersebut mengindikasikan, paprika merah yang dimasak memberikan efek antioksidan yang lebih kuat dibandingkan yang mentah.
Paprika menjadi sumber zat besi yang baik. Zat gizi ini diperlukan tubuh dalam mencegah anemia. Sebab, salah satu jenis anemia terjadi karena tubuh kekurangan zat besi, dikenal dengan anemia defisiensi zat besi.
Tak hanya kaya dengan zat besi, paprika pun menjadi sumber vitamin C yang lezat untuk disantap. Vitamin C membantu tubuh menyerap zat besi di pencernaan. Dengan demikian, konsumsi sumber vitamin C seperti paprika pun menurunkan risiko anemia.
Selain vitamin C, zat besi, dan karotenoid, paprika merah juga mengandung kadar mangan yang tinggi. Mineral ini dipercaya diperlukan untuk mengurangi risiko osteoporosis. Sebab, penderita penyakit tulang keropos cenderung memiliki kadar mineral mikro yang rendah, termasuk mangan, tembaga, dan zinc.
Paprika mengandung tinggi antioksidan, mulai dari betakaroten, vitamin C, lutein, hingga capsanthin. Mengonsumsi makanan tinggi antioksidan bisa membantu meningkatkan imunitas tubuh, sehingga bisa mencegah tubuh dari berbagai penyakit.
Selain itu, manfaat paprika merah dari kandungan capsanthin di dalamnya juga bisa melawan kanker. Capsanthin adalah karotenoid yang memberikan warna merah pada paprika dan senyawa ini bersifat antioksidan.
Manfaat paprika untuk menurunkan berat badan berasal dari kemampuannya membantu tubuh untuk membakar lemak dan energi lebih cepat.
Penelitian menunjukkan, makan capsaicin atau zat aktif pada paprika sekitar 2 miligram selama 12 minggu bisa membantu memperkecil lingkar pinggang.
Selain dapat menurunkan berat badan, kandungan capsaicin pada paprika juga bisa menjaga kadar gula darah tetap normal. Manfaatnya, penyakit jantung pun bisa dicegah. Selain itu, paprika juga bersifat antidiabetik yang bagus untuk mencegah risiko penyakit diabetes.
Baca juga: Berbagai Manfaat Buah-Buahan bagi Kesehatan dan Jenis Buah yang Direkomendasikan
Bila dikonsumsi dalam batas wajar, paprika aman dan malah memberikan manfaat untuk kesehatan. Walau begitu, beberapa orang berisiko untuk mengalami alergi, hingga menyebabkan maag setelah menyantap makanan ini.
Di luar itu, Anda bisa menyantap makanan ini secukupknya dan sewajarnya. Anda bisa menambahkan paprika ke sayuran, ke dalam pasta, atau dimakan langsung.
Jika ingin berkonsultasi langsung pada dokter, Anda bisa chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.
Download aplikasinya sekarang di Google Play dan Apple Store.
Advertisement
Ditulis oleh Arif Putra
Referensi
Artikel Terkait
Berbagai macam minuman untuk radang tenggorokan, seperti teh chamomile, air lemon, hingga cuka apel, terbukti ampuh hilangkan rasa nyeri di tenggorokan. Sudahkan Anda mencobanya?
19 Okt 2020
Ada banyak fungsi serta manfaat klorofil untuk kesehatan tubuh. Tidak hanya menambah sel darah merah, komponen ini bahkan juga dipercaya bisa mengurangi ukuran sel tumor pada penderita kanker. Namun, di baliknya masih tetap ada risiko efek samping yang mengintai.
20 Feb 2020
Meski tak sepopuler daging ayam atau sapi, daging burung puyuh juga kaya nutrisi, seperti vitamin dan mineral. Manfaat burung puyuh di antaranya baik untuk jantung dan kaya akan antioksidan
8 Nov 2020
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved