Pelumas vagina bisa membuat hubungan seksual antara suami dan istri, menjadi lebih menyenangkan dan “panas”. Namun, beberapa kondisi medis bisa membuat vagina kering. Maka dari itu, kenali 4 jenis pelumas vagina dan cara menggunakannya ini.
2023-03-22 00:57:16
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Salah satu jenis pelumas vagina yang perlu Anda ketahui adalah pelumas vagina berbahan air.
Ketika seorang wanita terangsang secara seksual, vaginanya akan memproduksi "pelumas" alami, berupa cairan yang dihasilkan oleh leher rahim serta kelenjar Bartholin. Pelumas vagina alami ini, bisa membuat hubungan seksual suami dan istri, menjadi lebih menyenangkan.
Advertisement
Sebab tanpa pelumas vagina, kekeringan yang terjadi pada alat kelamin wanita, bisa menimbulkan rasa sakit, hingga mencederai lapisan vagina, saat berhubungan intim dengan pasangan. Maka dari itu, pelumas vagina sangatlah penting.
Sebelum mengenal lebih jauh jenis-jenis pelumas vagina, ada baiknya sebagai wanita, Anda mengetahui beberapa penyebab vagina kering berikut ini, yang bisa membuat hubungan seksual jadi menyakitkan.
Jika beberapa kondisi di atas pernah Anda alami dan lakukan, segera berkonsultasi dengan dokter mengenai kekeringan vagina yang terjadi.
Perlu diingat, kekeringan pada vagina, jika terjadi sekali atau dua kali, masih dianggap normal. Namun, jika vagina kering sudah berkali-kali, dan mengganggu kehidupan seksual Anda, bisa jadi itu diakibatkan oleh menopause atau atrofi vagina (penipisan, pengeringan, peradangan dinding vagina akibat kekurangan estrogen).
Akan tetapi, jika vagina kering tidak terlalu sering terjadi, Anda bisa mencoba beberapa jenis pelumas vagina di bawah ini, untuk hubungan seksual yang lebih menyenangkan dan bebas dari rasa sakit:
Pelumas vagina berbahan dasar air merupakan pilihan yang paling umum, di antara ketiga jenis pelumas vagina lainnya. Pelumas vagina berbahan dasar air, terdiri dari 2 tipe, yakni dengan gliserin (sedikit terasa manis), dan tanpa gliserin.
Pelumas vagina berbahan dasar air dianggap memiliki harga yang terjangkau, mudah dicari, dan aman digunakan dengan kondom. Namun, jenis pelumas vagina berbahan dasar air, yang mengandung gliserin, lebih berisiko menyebabkan iritasi vagina.
Selain itu, kekurangan lainnya adalah, pelumas vagina yang mengandung gliserin, bisa mengering lebih cepat.
Pelumas vagina berbahan silikon, merupakan pelumas yang tahan lama, ketika digunakan saat bercinta. Anda tidak perlu mengoleskannya berkali-kali, seperti yang biasanya harus dilakukan saat menggunakan pelumas vagina berbahan dasar air.
Selain itu, pelumas vagina berbahan silikon, juga tahan air. Namun sayangnya, pelumas vagina berbahan silikon ini, sangat sulit untuk dibersihkan. Biasanya, jika hanya dibilas dengan air, pelumas tidak bisa menghilang dari kulit. Anda harus mengoleskan sabun dan menggosoknya, hingga bersih dari komponen pelumas vagina yang menempel.
Ada dua tipe pelumas vagina berbahan minyak; yaitu yang alami dan sintetis. Biasanya, minyak alami yang digunakan pada pelumas vagina adalah minyak kelapa dan olive oil.
Pada umumnya, pelumas vagina berbahan minyak sangat mudah digunakan. Namun, jika masih bisa, selalu utamakan pelumas vagina berbahan air, daripada minyak. Sebab, minyak bisa menyebabkan iritasi kulit serta meninggalkan noda pada kain.
Pelumas vagina berbahan minyak alami, dianggap cocok untuk segala jenis aktivitas seks. Selain itu, bahannya juga aman untuk kulit dan vagina.
Namun, pelumas vagina berbahan minyak berbahan sintetis, tidak bisa digunakan bersama dengan kondom, karena bisa merusaknya, dan menyebabkan kondom bocor. Tidak hanya itu. Pelumas vagina berbahan minyak sintetis, bisa mengiritasi vagina.
Banyak sekali produk pelumas vagina yang menggunakan bahan-bahan alami. Jenis pelumas vagina ini dianggap lebih aman untuk alat kelamin wanita.
Namun, pelumas vagina alami dianggap tidak memiliki tingkat keawetan yang baik. Harganya juga lebih mahal dibandingkan ketiga jenis pelumas vagina lainnya.
Tidak ada “benar” ataupun “salah” dalam menggunakan pelumas vagina. Namun, ada beberapa cara yang bisa membuat penggunaannya jadi lebih mudah.
Pada umumnya, pelumas vagina tidak memiliki efek samping. Namun, bukan tidak mungkin jika Anda bisa mengalami alergi akibat pelumas vagina. Jika Anda merasakan beberapa gejala seperti kesulitan bernapas, pembengkakan (mulut, tenggorokan, atau muka), gatal-gatal, dan ruam, jangan segan untuk berkonsultasi dengan dokter.
Baca Juga
Selain itu, selalu perhatikan bahan-bahan dasar dari pelumas vagina yang Anda gunakan. Bisa jadi, ada bahan yang bisa memicu alergi.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Cara meningkatkan kualitas hubungan suami istri bisa didapat dengan rutin berkencan serta berani mencoba hal baru bersama dengan pasangan.
Manfaat berhubungan intim pagi perlu Anda ketahui. Mulai dari tingkat libido yang optimal, dan ereksi pria yang lebih tahan lama merupakan beberapa manfaat seks di pagi hari.
Utuhnya selaput dara menjadi salah satu yang dinilai dalam tes keperawanan. Padahal, hal itu tidaklah benar. Keperawanan ditentukan dari cara seorang individu mendefinisikan virginitas.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved