Kista ovarium merupakan kantong atau benjolan berisi cairan di ovarium. Dalam kebanyakan kasus, kista tidak menimbulkan gejala. Ada dua jenis operasi dengan anesti umum yang digunakan untuk mengangkat kista ovarium, yaitu laparoskopi dan laparotomi.
2023-03-30 12:59:59
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Jika kista menyebabkan gejala, tumbuh lebih besar, atau tak kunjung hilang, maka dokter akan merekomendasikan operasi.
Table of Content
Ovarium adalah bagian dari sistem reproduksi wanita yang terletak di perut bagian bawah, tepatnya di kedua sisi rahim. Wanita memiliki dua ovarium yang menghasilkan sel telur, hormon estrogen, dan progesteron.
Advertisement
Kista ovarium merupakan kantong atau benjolan berisi cairan di ovarium. Ada berbagai jenis kista ovarium, seperti kista dermoid, kista endometrioma, kistadenomakista denomas, kista folikel, dan kista korpus luteum.
Dalam kebanyakan kasus, kista tidak menimbulkan gejala. Akan tetapi, gejala dapat muncul ketika kista tumbuh. Bahkan ada gejala kista ovarium yang parah, hingga membutuhkan pertolongan medis secepatnya.
Bila Anda terkena kista ovarium, maka akan terlihat pembengkakan pada salah satu ovarium Anda. Dokter akan melakukan tes ultrasonografi untuk mengonfirmasi keberadaan kista tersebut.
Tes ultrasonografi adalah tes pencitraan menggunakan gelombang suara frekuensi tinggi untuk menghasilkan gambar organ internal. Tak hanya itu, tes tersebut juga dilakukan untuk membantu menentukan ukuran, lokasi, bentuk, dan komposisi dari suatu kista.
Alat pencitraan yang digunakan untuk mendiagnosis kista ovarium yaitu CT Scan, MRI, dan ultrasonografiultrasound device. Sebagian besar kista biasanya menghilang dalam hitungan minggu atau bulan.
Oleh sebab itu, dokter tidak akan secepatnya merekomendasikan rencana perawatan. Sebagai gantinya, dokter akan mengulangi tes ultrasound dalam beberapa minggu atau bulan selanjutnya, untuk memeriksa kondisi Anda.
Jika tidak ada perubahan pada kondisi Anda atau jika ukuran kista meningkat, maka dokter mungkin akan menyarankan operasi.
Baca Juga: Mengenal Perbedaan Miom dan Kista yang Wajib Diketahui
Jika kista menyebabkan gejala, tumbuh lebih besar, atau tak kunjung hilang, maka operasi menjadi cara untuk mengecilkan atau menghilangkannya. Operasi juga biasanya direkomendasikan jika ada kekhawatiran kista berkembang menjadi kanker.
Ada dua jenis operasi dengan anestesi umum yang digunakan untuk mengangkat kista ovarium, yaitu sebagai berikut:
Jika kista ovarium berukuran kecil, dan hasil tes pencitraan menunjukkan bahwa kista ovarium perlu diangkat, maka dokter bedah dapat melakukan operasi laparoskopi untuk mengangkat kista.
Dokter bedah akan membuat sayatan kecil di dekat pusar Anda, dan memasukkan mikroskop kecil berbentuk tabung dengan cahaya di ujungnya (laparoskop). Dengan alat ini, dokter bedah dapat melihat organ dalam Anda.
Dokter bedah kemudian mengangkat kista ovarium melalui sayatan kecil di dekat pusar Anda. Setelah kista diangkat, luka akan ditutup dengan jahitan. Operasi laparoskopi membutuhkan waktu pemulihan yang relatif singkat, dan tidak menyebabkan sakit berlebihan.
Jika memiliki kista ovarium besar atau dapat menjadi kanker, maka operasi laparotomi akan disarankan. Dokter bedah akan membuat sayatan besar di perut Anda untuk memudahkan akses ke kista, kemudian melakukan biopsi langsung.
Seluruh kista ovarium dapat diangkat, dan dikirim ke laboratorium, untuk memeriksa kemungkinan adanya kanker. Jika dokter menemukan kanker, maka Anda mungkin akan menjalani histerektomi untuk mengangkat ovarium dari rahim.
Meski sudah dioperasi, kista masih bisa tumbuh lagi. Kista tumbuh lagi setelah operasi dapat dipengaruhi oleh kondisi sel kista yang tersisa masih tergolong aktif, sehingga bisa kembali menginfeksi tubuh.
Gaya hidup yang tidak sehat, seperti banyak mengonsumsi kafein juga bisa berpengaruh. Selain itu, hormon dalam tubuh juga bisa berperan meningkatkan risiko kista kambuh kembali.
Tindakan operasi umumnya hanya menguras dan mengeringkan isi krista. Tindakan ini tidak 100 persen menjamin kista benar-benar sembuh dan tidak akan kambuh kembali.
Adapun menurut dokter spesialis dari Brawijaya Women and Children Hospital, kista endometriosis adalah jenis kista yang memiliki tingkat kambuh cukup tinggi.
Ciri-ciri kista kambuh lagi setelah operasi umumnya sama dengan gejala kista sebelumnya. Jika merasakannya kembali, segera berkonsultasi langsung pada dokter.
Setelah kista ovarium diangkat, Anda akan merasakan efek setelah operasi kista berupa sakit di perut, meski dalam satu atau dua hari akan membaik. Pemulihan setelah operasi laparoskopi biasanya memakan waktu kurang lebih dua minggu.
Sementara itu, pemulihan setelah laparotomi biasanya memakan waktu lebih lama, yaitu sekitar enam hingga delapan minggu. Setelah operasi kista ovarium, ada kemungkinan Anda terkena infeksi.
Hubungi dokter, jika Anda mengalami gejala-gejala infeksi berikut ini selama masa pemulihan.
Bekas operasi kista ovarium pada setiap orang bisa berbeda. Anda mungkin mendapati lubang atau bekas jahitan yang belum kering. Hindari penggunaan obat luar tanpa berkonsultasi dengan dokter.
Jika ingin berkonsultasi langsung dengan dokter, Anda bisa chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.
Download aplikasinya sekarang di Google Play dan Apple Store.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Ada kista saat hamil memang dapat membuat ibu hamil menjadi khawatir karena takut membahayakan kondisi janin. Ini gejala kista yang perlu diwaspadai dan cara mengatasinya.
Hailey Bieber menderita kista ovarium yang membuat perutnya sedikit buncit. Istri dari Justin Bieber ini juga mengalami gejala seperti lebih emosional, mual, kembung, dan kram di perut.
Kista adalah benjolan berisi cairan yang dapat tumbuh di bagian tubuh mana pun. Tak hanya satu, ternyata ada berbagai jenis kista yang penting untuk Anda ketahui.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved