Pemeriksaan kesehatan lansia terdiri dari berbagai macam, seperti tes tekanan darah, tes gula darah, hingga mammogram dan pap smear. Para lansia sudah seharusnya melakukan medical check up secara rutin.
13 Jun 2019
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Pemeriksaan kesehatan lansia penting dilakukan agar kondisi kesehatan bisa terpantau dengan baik
Table of Content
Saat menapaki usia lanjut, seseorang jadi lebih rentan terserang penyakit, termasuk penyakit mematikan. Itu sebabnya, jika Anda memiliki kerabat maupun anggota keluarga yang sudah lansia, sudah seharusnya kesehatan mereka selalu dipantau melalui sejumlah pemeriksaan kesehatan lansia.
Advertisement
Apa saja macam-macam medical check up untuk lansia? Simak informasinya berikut ini.
Usia lanjut identik dengan berbagai macam gangguan kesehatan, dari yang sifatnya ringan hingga serius dan mematikan sekalipun. Hal ini tidak lepas dari menurun atau bahkan rusaknya fungsi organ-organ tubuh akibat penuaan yang terjadi tersebut.
Guna mencegah atau setidaknya meminimalisir risiko dan komplikasi dari penyakit-penyakit tersebut, lansia hendaknya rutin melakukan pemeriksaan kesehatan (medical check up).Beberapa jenis pemeriksaan kesehatan lansia yang umum dilakukan adalah sebagai berikut:
Satu dari tiga lansia mengalami tekanan darah tinggi atau hipertensi, demikian menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC). Hipertensi kerap dijuluki sebagai "silent killer" karena gejalanya kerap tidak terdeteksi. Celakanya, kondisi ini dapat meningkatkan risiko serangan jantung yang bisa berujung kematian.
Pada lansia, pemeriksaan tekanan darah sebaiknya dilakukan minimal setahun sekali. Namun, tes kesehatan untuk lansia yang satu ini bisa saja akan lebih sering dilakukan apabila lansia memiliki riwayat tekanan darah tinggi.
Jenis tes kesehatan untuk lansia selanjutnya adalah tes kadar kolesterol. Seperti tekanan darah, kadar kolesterol yang tinggi juga menjadi pemicu penyakit serangan jantung yang berbahaya. Tidak hanya itu, kolesterol juga bisa berakibat pada penyakit kardiovaskular lainnya yakni stroke.
Itu sebabnya, lansia perlu juga menjalani tes ini untuk memastikan jika kadar kolesterolnya berada di angka normal. Jika ternyata kadar kolesterol tinggi, dokter bisa segera memberikan saran medis untuk menurunkan kolesterol seperti menghindari makanan berlemak dan berminyak, atau bisa juga memberikan resep obat kolesterol.
Selain itu, CDC juga menyarankan lansia untuk melakukan vaksinasi, yaitu:
The American Academy of Ophthalmology menyarankan pemeriksaan mata untuk orang-orang di atas usia 40 tahun. Medical check up untuk lansia yang satu ini bertujuan untuk memantau kondisi kesehatan mata dan mendeteksi apakah ada gangguan pada mata yang mengarah ke sejumlah penyakit seperti penyakit glaukoma dan katarak yang memang kerap menyerang lansia.
Pemeriksaan mata umumnya meliputi:
Lansia juga rentan mengalami masalah pada gigi dan mulutnya, entah itu gigi rusak, infeksi mulut, dan sebagainya. Oleh karenanya, dokter juga akan menyarankan lansia untuk melakukan pemeriksaan periodontal secara berkala untuk memantau kondisi gigi dan mulut.
Perlu diperhatikan, kesehatan gigi dan mulut yang kurang terjaga, ditambah dengan jarangnya melakukan pemeriksaan medis, dapat memicu masalah pada gigi dan mulut seperti masalah gusi dan sebagainya. Jika dibiarkan, masalah-masalah ini bisa berdampak pada kesehatan tubuh secara keseluruhan, termasuk meningkatkan risiko penyakit jantung.
Baca Juga
Kehilangan atau penurunan fungsi pendengaran merupakan bagian alami dari penuaan. Hal ini terjadi karena infeksi atau kondisi medis lainnya. Guna mencegah bertambah parahnya gangguan pendengaran yang terjadi, setiap 2-3 tahun sekali lansia juga perlu melakukan tes pendengaran.
Berdasarkan data Yayasan Osteoporosis Internasional, sebanyak 75 juta orang terkena osteoporosis. Osteoporosis adalah penyakit pengeroposan tulang. Kondisi ini rentan dialami lansia, terutama wanita.
Untuk itu, tes kepadatan tulang juga masuk ke dalam jenis pemeriksaan kesehatan lansia yang perlu dilakukan secara berkala.
Vitamin D punya sejumlah peran penting bagi tubuh, mulai dari membantu penyerapan kalsium, hingga mencegah penyakit jantung, diabetes maupun kanker. Sayangnya, kadar vitamin D di dalam tubuh akan terus menurun seiring bertambahnya usia.
Untuk itu, tes kadar vitamin D pada lansia perlu dilakukan guna memantau kadar vitamin tersebut di dalam tubuh. Jika dokter mendapati kadar vitamin D di dalam tubuh lansia berkurang, dokter bisa segera melakukan langkah-langkah penanganan seperti memberikan suplemen vitamin D dan sebagainya.
Salah satu jenis pemeriksaan kesehatan lansia yang juga tak kalah penting adalah tes diabetes. Ini dikarenakan diabetes merupakan penyakit yang umum menyerang lansia. Penyakit ini terjadi akibat kadar gula darah yang terlalu berlebihan.
Tes diabetes dilakukan untuk memantau kadar gula darah (glukosa) di dalam tubuh. Biasanya, pemeriksaan yang dilakukan adalah gula darah puasa, yakni di pagi hari setelah semalam tidak makan dan minum.
Mammogram adalah pemeriksaan kesehatan lansia yang bertujuan untuk mendeteksi kanker payudara pada wanita. Menurut American Cancer Society, wanita yang berusia antara 45-54 tahun harus menjalani pemeriksaan payudara dan mammogram setiap 1-2 tahun. Hal ini dilakukan untuk mencegah kanker payudara, terutama jika ada riwayat keluarga yang mengidap penyakit ini.
Wanita di usia lebih dari 65 tahun juga perlu pemeriksaan Pap smear untuk mendeteksi kanker serviks. Di Indonesia, pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) atau rumah sakit kerap mengadakan tes Pap smear secara gratis.
Ibarat pepatah "lebih baik mencegah daripada mengobati", mari lindungi kesehatan lansia yang Anda sayangi dengan mengikuti beberapa pemeriksaan kesehatan lansia secara rutin.
Guna mengetahui lebih lanjut perihal medical check up untuk lansia, silahkan berkonsultasi dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download aplikasi SehatQ sekarang juga di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Jenis olahraga untuk lansia antara lain jogging, bersepeda, berenang, dansa, yoga, tai chi, hingga pilates. Manfaat olahraga untuk lansia adalah mencegah penyakit jantung, diabetes, dan stroke, melancarkan peredaran darah, memperkuat otot tubuh, mencegah pikun, dan meredakan stres.
Penyebab tangan tremor salah satunya bisa jadi penyakit Parkinson. Penyakit ini merupakan gangguan sistem saraf yang bersifat progresif dan gejalanya muncul bertahap.
Secara alami, kemampuan pendengaran menurun seiring dengan bertambahnya usia. Gangguan pendengaran pada lansia terjadi secara bertahap. Umumnya, berbagai perubahan pada telinga bagian dalam bisa menjadi pemicunya.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved