logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Kesehatan Mental

10.000 Jam Terbang Tidak Cukup, Ini Kunci Cara Menjadi Ahli

open-summary

Popularitas seputar 10.000 jam terbang sebagai landasan practice makes perfect. Konsep “the ten-thousand-hour rule” dianggap sebagai cara menjadi ahli. Namun, sayangnya ini tidak mutlak benar.


close-summary

Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri

17 Jun 2021

Cara menjadi ahli tentu membutuhkan dedikasi dan perjuangan

Cara menjadi ahli tentu membutuhkan dedikasi dan perjuangan

Table of Content

  • Mengenal konsep 10.000 jam terbang
  • Cara menjadi ahli

Popularitas seputar 10.000 jam terbang sebagai landasan practice makes perfect tak lepas dari buku terlaris karya Malcolm Gladwell yang berjudul Outliers. Dalam buku itu, ada konsep “the ten-thousand-hour rule” sebagai cara menjadi ahli. Namun, sayangnya ini tidak mutlak benar.

Advertisement

Ada faktor lain yang lebih dari sekadar mengumpulkan jam terbang hingga menembus angka 10.000. Terlebih, keahlian satu dan lainnya bisa berbeda-beda tingkat kesulitannya. Mustahil menganggap semua sama rata bisa ditaklukkan lewat latihan puluhan ribu jam.

Mengenal konsep 10.000 jam terbang

Sebelum membahas seputar cara menjadi ahli, observasi Gladwell mengacu pada banyak hal. Sebagai contoh, The Beatles dengan musikalitas luar biasa menurutnya sudah menghabiskan waktu 10.000 jam untuk berlatih musik sejak tahun 1960-an.

Selain itu, masih dalam buku Outliers, Bill Gates juga mendedikasikan 10.000 mengulik tentang programming sebelum melahirkan Microsoft.

Menurut penulis psikologi populer ini, seseorang dianggap sebagai ahli atau expert pada hampir semua bidang selama mereka menghabiskan 10.000 waktu untuk belajar atau berlatih.

Namun tentu, tidak semua keahlian bisa dikuasai hanya dengan 10.000 jam terbang. Begitu pula sebaliknya, mungkin saja seseorang bisa menguasai sebuah subjek tanpa perlu mencapai 10.000 jam berlatih.

Selain itu, konsep apakah seseorang telah menjadi ahli atau belum itu juga merupakan hal yang abstrak. Ada keahlian yang bisa dipelajari. Namun jangan lupakan pula pengaruh bakat alami yang dimiliki sejak lahir.

Cara menjadi ahli

Memang konsep practice makes perfect tidak salah. Namun, mengulang suatu hal hingga 10.000 jam terbang tidak cukup untuk menjadi ahli sepenuhnya.

Ada banyak faktor lain seperti konsentrasi, dedikasi pada tujuan, hingga berlatih keluar dari comfort zone.

Lalu, apa saja cara menjadi ahli yang bukan sekadar bergantung pada jam terbang?

1. Upaya luar biasa

Satu hal yang benar dari konsep 10.000 jam terbang adalah perlu upaya luar biasa demi bisa menguasai sesuatu. Orang yang sudah menjadi ahli di bidangnya telah mengalokasikan waktu, energi, dan kerja keras luar biasa. Mereka rela meninggalkan comfort zone.

Di saat orang terlelap, mereka berlatih. Di saat orang memilih tidur bergelung selimut di tengah hujan, mungkin mereka justru berusaha sekuat tenaga menguasai suatu hal.

2. Belajar dengan cara tak nyaman

Ada banyak cara seseorang mempelajari sesuatu. Menurut sebuah studi pada Oktober 2010, individu yang memilih belajar lebih keras dengan mengesampingkan rasa nyaman bisa mendapatkan hasil lebih efektif.

Menariknya, partisipan dalam studi itu yang berhasil menekuni teknik belajar ini juga ternyata punya mental yang tangguh. Inilah yang membuat seseorang bisa konsisten belajar. Fokusnya ada pada jangka panjang, bukan sekadar performa saat itu saja.

3. Pentingnya tantangan

menggambar
Menantang diri untuk keluar dari zona nyaman

Salah satu cara menjadi ahli lainnya adalah dengan secara konstan menantang diri sendiri. Dengan demikian, ada motivasi untuk melakukan hal dengan lebih baik, belajar lebih banyak, serta haus akan ilmu dan keahlian baru.

Psikolog Lev Vygotsky menggagas konsep zone of proximal development. Zona ini meliputi keahlian di luar level seseorang. Dengan terus menerus berlatih – bersama mentor, mungkin – maka mereka bisa menambah keahlian lagi dan lagi.

Artinya, ketika seseorang sudah menjadi ahli di bidang tertentu, ini bukan berarti menutup pintu untuk menguasai hal lain. Terus menantang diri sendiri akan memberi kesempatan untuk belajar ilmu lainnya.

4. Mental practice

Selain berlatih dengan cara turun tangan langsung, mental practice juga tak kalah penting. Ini kerap disebut-sebut sebagai cara untuk menguasai keahlian baru. Caranya adalah dengan membayangkan prosedur yang perlu dilakukan untuk bisa menuntaskan sebuah hal.

Sebagai contoh, seorang pianis berlatih dalam pikirannya bahwa dirinya sedang memainkan sebuah lagu. Atau seorang aktor yang secara mental melakukan rehearsal perannya dalam sebuah drama.

Kabar baiknya, fakta ini didukung juga dengan sebuah studi dari tim asal Texas pada tahun 2008 lalu. Hasilnya, mahasiswa kedokteran yang memadukan mental practice dengan praktik langsung bisa melakukan operasi lebih baik. Ini jika dibandingkan dengan mereka yang hanya mengandalkan praktik saja dan membaca buku.

5. Eksplorasi

Orang yang ingin menjadi ahli tak akan berhenti hanya di tahap practice makes perfect saja. Ada rasa penasaran terkait apa yang bisa dikulik lebih jauh dari bidang itu.

Bahkan ini bisa berlaku pada pemain game. Sebuah studi pada tahun 2013 menganalisis data dari 850.000 partisipan game online “Axon”. Inti permainan ini adalah memandu neuron agar saling terhubung dengan cara menekan targetnya.

Berdasarkan analisis, pemain yang mencatatkan skor tertinggi ternyata menghabiskan lebih banyak waktu untuk eksplorasi. Mereka tak ragu menyelidiki dan mengulik permainan ini lebih jauh lagi. Hasilnya, jauh lebih baik ketimbang pemain yang hanya mengikuti aturan permainan saja.

6. Tidak takut salah

perempuan berlari
Ketika gagal, harus bangkit lagi

Tidak semua orang memiliki ketangguhan semacam ini, yaitu tidak takut salah dan gagal. Sebab, proses belajar dan berlatih yang optimal termasuk mengalami kesalahan. Jadi, perlu keberanian untuk berani salah dan gagal. Di tahap ini, perlu konsistensi agar bisa terus berlatih tanpa menyurutkan semangat.

Untuk menjadi seorang ahli, masalah berlatih 10.000 jam terbang atau lebih hanya bagian kecilnya saja. Ada banyak faktor yang tak kalah penting mulai dari konsentrasi, dedikasi, hingga keberanian untuk gagal.

Jika Anda ingin tahu lebih lanjut seputar pengaruh mental practice terhadap kesuksesan berlatih, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.

Advertisement

kesehatan mentalmenjaga kesehatanhidup sehat

Ditulis oleh Azelia Trifiana

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved