Bayi susah makan bisa disebabkan oleh alergi makanan, tidak nyaman makan karena sedang tumbuh gigi, atau memang tidak suka dengan makanan yang diberikan. Beberapa penyakit seperti diare dan sembelit juga bisa membuat bayi tidak selera makan.
Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari
2 Mei 2019
Penyebab bayi susah makan salah satunya karena alergi makanan
Table of Content
Saat bayi susah makan atau kehilangan nafsu makan, tentu saja hati orangtua akan sulit untuk tenang. Namun, jangan langsung putus asa saat menghadapi situasi seperti ini.
Advertisement
Daripada panik, sebaiknya kenali penyebab bayi tidak mau makan dan cara tepat mengatasinya.
Penyebab bayi tidak mau makan atau tidak mau menyusu dapat berasal dari berbagai faktor berikut ini:
Faktanya adalah bayi dan anak-anak sudah memiliki naluri alami untuk menolak makanan baru. Oleh sebab itu, orangtua perlu mencari cara untuk memperkenalkan makanan baru bagi si Kecil.
Sejak usia bayi 9 bulan bisa terlihat si Kecil lebih sering mengacak-acak makanan daripada memakannya. Ini merupakan bentuk independensi dan bagian dari pertumbuhan mereka yang harus dihadapi dengan kesabaran.
Gumoh atau muntah kecil setelah menyusui adalah hal yang wajar, terutama pada bayi yang masih berusia dini. Pasalnya, sistem pencernaan mereka masih berkembang.
Refluks atau bayi tersedak juga bisa terjadi saat menyusui dan umumnya bisa berangsur menghilang pada usia 12-14 tahun.
Sering menolak makanan menjadi penyebab bayi susah makan lainnya yang harus diwaspadai. Beberapa alasan si Kecil menolak makan antara lain karena kecapekan, sakit, sedang kenyang, dan masih banyak lagi.
Sifat memilih-milih makanan alias picky eater bisa berlangsung selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan, tetapi tidak selamanya.
Umumnya, bayi pemilih makanan menolak karena banyak alasan, seperti sedang tumbuh gigi, tidak siap mencoba makanan baru, atau sedang tidak selera makan.
Baca Juga: Cara Mengatasi Anak Susah Makan Nasi yang Ampuh
Hampir 88% bayi mengalami masalah alergi makanan dengan gejala bersin-bersin, hidung berair, mata merah, ruam kemerahan, diare, hingga muntah.
Sedangkan intoleransi makanan adalah keluhan yang lebih sering dengan gejala bisa berupa kembung, perut terasa penuh, dan sakit perut ringan.
Bayi dengan kondisi ini biasanya akan susah makan dan lebih rewel.
Kolik atau menangis secara terus menerus tanpa penyebab yang jelas dapat dialami sekitar 2 dari 5 bayi.
Saat kolik melanda, selera dan kemampuan menghisap bayi tidak akan terpengaruh. Hanya saja, jika bayi terus menangis, maka akan terjadi refluks, gumoh, atau muntah karena kembung.
Anak yang sedang sakit diare dan sembelit juga biasanya akan susah makan karena ada berbagai gejala mengganggu yang membuatnya tidak nyaman.
Kedua kondisi ini sebaiknya segera ditindaklanjuti secara medis oleh dokter terutama jika diare disertai gejala dehidrasi dan sembelit diikuti dengan pendarahan.
Terbiasa memberikan si Kecil makanan dewasa dapat membentuk tabiat makan yang tidak sehat, sehingga bayi akan menolak dan susah makan jika diberikan makanan sehat.
Sensitif terhadap tekstur makanan tertentu atau memiliki indra pengecap yang sensitif juga bisa menjadi penyebab bayi susah makan.
Jangan memaksakan jenis makanan yang bersifat sensitif terhadap anak dan cari alternatif lain yang lebih sesuai dengan kemampuan makannya.
Baca Juga: Anak Umur 1 Tahun Susah Makan? Ini Cara Mengatasinya
Dikutip dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), ada sejumlah pendekatan yang bisa dilakukan untuk mengatasi bayi yang susah makan, seperti:
Variasi makanan yang diberikan pada bayi dapat mencegahnya bosan dengan menu MPASI yang berikan.
Bunda bisa memvariasikan menu makanan sehari-hari dengan berbagai macam buah dan sayur aneka rasa agar bayi mau makan.
Menerapakan jadwal makan yang teratur juga tak kalah penting untuk menambah nafsu makan bayi. Jarak makan minimal 3 jam, akan menimbulkan siklus lapar dan kenyang sehingga anak akan makan dengan cukup saat waktunya tiba.
Pemberian susu formula atau ASI secara berlebihan akan membuat bayi cepat kenyang sehingga mengurangi nafsu makan. Sebagai gambaran, kombinasi pemberian ASI dan MPASI yang disarankan adalah:
Untuk mengajari bayi tidak memilih-milih makanan adalah dengan menunjukkan contoh yang baik pada anak.
Selain itu, biasakan untuk memberikan bayi aneka makanan sejak MPASI agar si Kecil bisa mengenal berbagai rasa sejak dini.
Berikan aneka makanan berbagai warna, bentuk dan rasa untuk si Kecil. Bunda juga bisa mengajak bayi makan sambil bermain, berbincang, atau menonton ketika menyuapinya agar suasana makan menjadi tidak menyeramkan atau membosankan.
Tidak perlu memarahi dan menghukum jika si Kecil tidak mengonsumsi makanannya.Tetapi cobalah memuji anak saat berhasil memakan beberapa suap makanannya.
Atur batas waktu untuk si Kecil menghabiskan makanannya, dan ambil makanannya jika tidak habis tanpa perlu memaksanya untuk makan.
Saat bayi susah makan maka jangan ‘menyogok’ dengan memberikan camilan atau makanan manis lainnya. Selain tidak efektif, juga tidak akan lama mengatasi bayi susah makan.
Porsi makan terlalu banyak juga bisa membuat bayi susah makan sebab perutnya belum cukup besar. Maka Bunda bisa memberinya porsi makan sesuai kebutuhan si Kecil.
Saat bayi susah makan, biarkan anak makan sendiri dan hanya membantu saat si Kecil terlihat membutuhkan bantuan untuk makan.
Tidak perlu khawatir saat bayi memainkan, menjilat, ataupun meremas makanannya. Itu adalah salah satu cara anak untuk mempelajari apa yang akan ia makan.
Jika bayi sedang sakit atau merasa tidak nyaman, sebaiknya tunggu hingga nafsu makannya kembali normal. Tetapi kamu tetap harus memberinya makan seperti biasa dan biarkan bayi yang menentukan seberapa banyak ia ingin makan.
Baca Juga: Cara Menambah Nafsu Makan Bayi yang Efektif
Jika tidak ada perubahan setelah menerapkan cara mengatasi bayi susah makan seperti yang telah disebutkan dan bayi tidak mau makan terjadi terus menerus, bahkan sampai memengaruhi berat badannya, sebaiknya segera hubungi dokter. Kamu juga bisa konsultasi secara online dengan dokter spesialis anak lewat Klinik Online Spesialis Anak yang ada di SehatQ. Unduh aplikasinya gratis di App Store dan Google Play.
Advertisement
Ditulis oleh Aby Rachman
Referensi
Artikel Terkait
Leher bayi lecet biasanya terjadi berbarengan dengan ruam atau rasa gatal. Sebab, bayi akan menggaruknya setiap kali terasa gatal, belum bisa menahan gatal seperti halnya orang dewasa.
25 Agt 2021
Buah naga untuk bayi memiliki banyak manfaat kesehatan yang tak disangka-sangka. Buah dengan tekstur yang unik ini dipercaya dapat meningkatkan kesehatan mata dan mencegah anemia pada Si Kecil.
18 Des 2020
Tak hanya nasi, ada berbagai pilihan karbohidrat yang baik untuk MPASI bayi. Apa saja?
12 Mei 2022
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved